Hi Bye, Mama! Review

Kemarin aku baru saja menamatkan drama korea Hi Bye, Mama! Drama yang mengandung 20% drama dan 80% bawang! Beneran butuh siapin tisu deh kalau mau nonton ini, apalagi kalau kalian punya jiwa melankolis seperti aku, ya. Hampir tiap episode pasti ambyar. Untung saja lagi WFH ya, jadi gak bakalan ketahuan orang matanya rada bengkak gegara nangis mulu. XD XD

asianwiki.com

Drama ini tayang di TvN dan Netflix dari tanggal 22 Februari lalu dan tamat tanggal 19 April dengan total 16 episode dan rating yang termasuk lumayan. Hi Bye, Mama! bercerita tentang hantu seorang ibu, yang bernama Cha Yu Ri, yang meninggal tertabrak mobil saat ia sedang hamil. Dokter berhasil menyelamatkan bayinya, tapi nyawa Cha Yu Ri gak tertolong. Akhirnya, arwah Cha Yu Ri menjadi hantu yang selalu ada di sisi anaknya selama lima tahun, dengan harapan seorang ibu yang sederhana. Seorang ibu yang ingin melihat anaknya bisa berjalan, seorang ibu yang ingin melihat anaknya bisa berbicara, seorang ibu yang ingin melihat anaknya tumbuh besar. Karena keinginan inilah, Cha Yu Ri menolak untuk meninggalkan dunia dan reinkarnasi. Ia selalu ada di sisi anaknya, Cho Seo Woo; di sisi suami yang ditinggalkannya, Cho Gang Hwa; di sisi teman baiknya, Go Hyeon Jeong; dan di sisi keluarganya. Cha Yu Ri menyaksikan semua rasa sakit dari orang-orang terdekatnya selama ia berkeliaran sebagai hantu, sambil berharap agar dirinya tidak dilupakan.

"Everyone passes through a tunnel of darkness in life. A long tunnel that makes you think that you may never see light again. But as there are no tunnels without exits, there is no eternal love or eternal pain in the world. I was living silently in someone's forgotten season. But, in this world, nothing is forgotten forever."

Konflik cerita semakin seru dan rumit ketika tahu-tahu Cha Yu Ri dihidupkan kembali menjadi manusia. Kenapa tahu-tahu? Karena memang mendadak dan terjadi begitu saja, tanpa sebab yang pasti. Bahkan, cenayang yang menjadi PIC dari arwahnya Cha Yu Ri pun gak tahu kenapa Cha Yu Ri dihidupkan kembali. Yang jelas, Cha Yu Ri punya waktu 49 hari untuk kembali hidup dan jika ia bisa mendapatkan tempatnya kembali di dunia, maka ia akan terus hidup menjadi manusia. Ini adalah sebuah kesempatan yang bagus banget, bukan? Siapa yang gak mau hidup lagi jadi manusia setelah ia pergi mendadak dengan cara yang gak ia inginkan. Terutama saat Cha Yu Ri akhirnya bisa memeluk anaknya untuk pertama kalinya.


Tapi kenyataannya, posisi Cha Yu Ri sudah gak available lagi. Posisinya sebagai istri dan ibu dari anaknya sudah hilang karena suaminya, Cho Gang Hwa, sudah menikah lagi dengan Oh Min Jeong, seorang perawat yang juga satu sekolah dengan Cho Gang Hwa dulu. Karena hal inilah, Cha Yu Ri mengurungkan niatnya untuk kembali hidup menjadi manusia.

Walau sudah menjadi hantu, watak dan karakter Cha Yu Ri tetap sama seperti saat ia masih menjadi manusia. Ia tetap ekspresif dan enggan menyakiti orang-orang yang ia sayangi. Karena tahu bahwa ia akan pergi lagi, Cha Yu Ri mati-matian menghindari Cho Gang Hwa, Go Hyeon Jeong, dan keluarganya. Fokusnya hanya untuk melihat anaknya Seo Woo dan melindunginya dari hantu-hantu yang berkeliaran. Karena Cha Yu Ri terus-terusan berada di sisi Seo Woo, maka anak itu pun bisa melihat hantu. Sayangnya, karena Seo Woo masih kecil, dia gak bisa membedakan mana hantu mana manusia. Jadi, repot dan berbahaya banget hidupnya, apalagi kalau ketemu sama hantu yang jahil. Maka dari itu, Cha Yu Ri mendekati Seo Woo dengan tetap merahasiakan identitasnya sebagai ibu kandung Seo Woo.

soompi.com

Sayangnya, Cha Yu Ri gak bisa segampang itu menyembunyikan dirinya. Hampir di setiap episode, keberadaannya pasti diketahui oleh satu orang terdekatnya. Scene ini yang bikin ambyar, sih. Gimana coba rasanya saat melihat orang yang sudah meninggal dan orang yang selama ini sangat kamu rindukan ternyata ada di hadapanmu. Nyata dan hidup. Emosi yang dibangun sejak awal cerita pun sangat mengalir dan mendukung klimaksnya dengan cara yang masuk akal. Lalu, aku juga sangat suka dengan serangkaian flashback yang menjadi side story di awal atau akhir episode. Flashbacknya memuat narasi dari setiap karakter, menceritakan tentang apa yang mereka lakukan, membeberkan tentang apa yang tak sempat mereka katakan, dan memperlihatkan isi hati mereka yang sesungguhnya.


Gak ada tokoh jahat yang bisa dibenci dalam drama ini. Gak ada. Sama sekali gak ada yang bisa dibenci. Karena yang jahat adalah kenyataan yang membuat setiap hari terasa sangat pahit untuk dilalui. Setiap tokoh berjuang untuk hidup dalam rasa bersalah mereka sendiri, dalam kerinduan yang mereka simpan sendiri. Cho Gang Hwa adalah seorang dokter bedah tapi karena ia merasa sangat bersalah saat ia gak bisa menyelamatkan nyawa istrinya, akhirnya ia gak bisa melakukan operasi selama hampir 5 tahun, ruang operasi hanya akan mengingatkannya pada rasa bersalahnya yang teramat sangat. Ibunya Cha Yu Ri merasa bersalah karena ia merasa kalau ia menghentikan anaknya untuk bekerja saat hari naas itu terjadi, maka anaknya masih akan ada bersamanya sampai saat ini. Semua orang menyalahkan diri mereka sendiri dan tenggelam dalam serangkaian "seandainya aku begini" "seandainya aku begitu" yang tak kunjung berhenti.

"I wish there was an emergency blinker for the bad luck that suddenly drops in. I can't avoid the pain that's about to rush in, but I can prepare myself. But, even if there is a blinker, bad luck will never turn it in for us to notice it. So, you don't have to blame yourself for not seeing it coming."

Selain itu, peran Oh Min Jeong sebagai ibu tirinya Seo Woo pun mendobrak stigma yang selama ini tertanam dalam masyarakat dan yang selalu ada dalam buku cerita anak-anak. Ibu tiri selalu digambarkan dengan sosok yang jahat, sosok yang ada maunya aja, yang beginilah, yang begitulah. Padahal, Oh Min Jeong bukanlah ibu yang seperti itu untuk Seo Woo. Ia mengurus Seo Woo, ia memperhatikan tumbuh kembang Seo Woo, ia menyayangi dan melindungi Seo Woo seperti anak kandungnya sendiri. Hal ini yang membuat Cha Yu Ri enggan merebut kembali posisinya sebagai manusia. Alih-alih meminta keluarganya dikembalikan oleh Oh Min Jeong, Cha Yu Ri merasa lega karena Oh Min Jeong lah yang menggantikan dirinya untuk suami dan anaknya. *brb nangis di pojokan*

soompi.com

Ada juga cerita tentang hantu-hantu lain yang menjadi teman-teman Cha Yu Ri karena berada di rumah abu yang sama. Ada satu keluarga yang meninggal dalam kecelakaan tragis yang akhirnya membuat anak bungsu mereka harus hidup sendirian, mereka berjanji akan pergi setelah mereka melihat anak mereka menikah dan memastikan anaknya akan baik-baik saja. Ada orang kaya yang meninggal bersama supirnya, tapi keluarganya tak pernah menengok dan malah memperebutkan perusahaannya, sementara supirnya yang hidup sederhana dipandang banyak orang karena ia adalah pekerja keras dan telah membesarkan anak-anaknya dengan baik. (Aku nangis gak berenti di scene yang ini, sih. T.T). Ada juga seorang atlet baseball yang dibunuh oleh teman baiknya sendiri di saat ia ingin memperbaiki hubungan dengan keluarga yang sudah lama ia tinggalkan. Ada juga seorang karyawan yang memilih untuk mengakhiri hidupnya karena ia terus-terusan dibully oleh rekan kerjanya, lalu ia menyesal memilih jalan itu karena sebenarnya ia bisa saja tinggal pindah kerja. Semua hantu pernah menjadi manusia dan semuanya memiliki penyesalan.

"They only realized what matters in life after they died."

Drama ini mengingatkanku untuk lebih menyadari hidup yang aku punya, mengingatkanku untuk menyadari semua ucapan dan tingkah lakuku, membuatku bertanya-tanya tentang kesan seperti apa yang bisa aku tinggalkan untuk orang-orang di sekitarku kelak.

soompi.com

Kalau aku bisa menggambarkan drama ini dengan satu kata, "hangat" adalah kata yang sungguh pas. Drama ini memulai syuting saat musim dingin dan berakhir saat musim semi, begitu pula cerita yang dibangun dalam drama ini. Dimulai dari hidup yang kelam setelah kepergian orang yang disayangi tapi berakhir dengan hangat karena setiap orang pelan-pelan mulai membuka hati mereka untuk sebuah kerelaan.


Hi Bye, Mama! adalah drama pertama Kim Tae Hee setelah ia hiatus dari dunia keartisan selama 5 tahun. Aktingnya jelas sudah gak perlu diragukan lagi, ya. Semua emosi dan ekspresi Cha Yu Ri tersampaikan dengan sangat baik melalui tatapan mata dan gestur tubuhnya. Sang sutradara, Yoo Je Won, mengatakan bahwa peran Cha Yu Ri sangat cocok diperankan oleh Kim Tae Hee yang memiliki energi yang natural. Selain itu, sosok ibu pun pas sekali dengan peran Kim Tae Hee yang juga merupakan seorang ibu di kehidupan nyata.

"As a mom, I know how difficult raising a child is. It’s really difficult, but I know that that time doesn’t come again. Playing the role of a ghost mother has made me realize what a blessing it is to be able to embrace my child, look into each other’s eyes, and touch them. I hope many people will be able to feel that when they watch the drama," kata Kim Tae Hee dalam press conference Hi Bye, Mama!

Sang sutradara memilih Lee Kyu Hung untuk memerankan Cho Gang Hwa karena ia merasa bahwa Lee Kyu Hung bisa memerankan peran yang seimbang untuk karakternya. Sedangkan Go Bo Gyeol dipilih untuk memerankan Oh Min Jeong karena ia memiliki tatapan mata yang tegas yang bisa memperkuat karakter Oh Min Jeong dalam drama.

soompi.com

Untuk artis cilik yang menjadi maskot drama ini, Cho Seo Woo, diperankan oleh Seo Woo Jin, seorang anak laki-laki menggemaskan berumur lima tahun. Laki-laki? Iya, gak salah, kok. Seo Woo itu sebenarnya laki-laki. Fakta yang sungguh mind-blowing, bukan? Mengingat tingkahnya sebagai Seo Woo itu manis sekali selayaknya anak perempuan. Dilansir dari Soompi, sang sutradara memilih Seo Woo Jin karena wajahnya mirip dengan Kim Tae Hee dan aktingnya bagus. Begitu habis menonton drama ini, aku pun merasa Seo Woo Jin bisa menjadi aktor yang sangat hebat di masa depan. Gerak gerik dan ekspresinya sangat menggambarkan anak perempuan yang natural. Bikin semua netijen tertipu. XD XD

akurat.co

Tapi, karena hal inilah netijen Korea banyak yang protes dan menyayangkan kenapa anak laki-laki diperbolehkan oleh orang tuanya memerankan karakter perempuan. Biasalah netijen tuh kalo gak komen dan gak julid bawaannya gatel mulu, ya. Padahal dalam drama pun ada cerita tentang ibu-ibu dari TK yang ngomongin Seo Woo dan mamanya Seo Woo di belakang. Eh, kenyataannya dikomenin juga sama netijen. Ckckck Oleh karena itu, orang tua Seo Woo Jin angkat bicara. Dilansir dari Soompi, mereka menjelaskan bahwa anak mereka sangat laki-laki dan netijen gak perlu khawatir dan menyebarkan rumor yang gak perlu karena akting Seo Woo Jin berada dalam pengawasan orang tuanya yang merupakan sarjana psikologi.


Selain itu, OST Hi Bye, Mama! ini pun cocok banget diputar untuk scene-scene yang bikin mata berair. Seperti Time, Like a Shining Star yang dinyanyikan oleh Jamie, To You yang dinyanyikan oleh HEN, Touch yang dinyanyikan oleh Kim Young Geun, dan In The Night yang dinyanyikan oleh Parc Jae Jung. Favoritku adalah Hopefully Sky yang dinyanyikan oleh Sohyang yang dibawakan pertama kali oleh Eunji A-Pink tahun 2016.

ilyricsbuzz.com

Setelah aku mengikuti kelas storytelling dan beberapa kelas menulis, aku jadi semakin jeli saat menonton drama korea atau saat membaca buku. Aku lebih jeli dalam memperhatikan bagaimana alur cerita dibangun, bagaimana sebuah karakter dibentuk, apa saja benang merah yang menjalin cerita dan karakter di setiap episodenya. Dan menurutku Hi Bye, Mama! adalah drama yang cukup menyenangkan untuk ditonton dan kujadikan "riset"ku. Tapi, untuk kalian yang mau nonton drama ini, aku sarankan untuk menyiapkan tisu banyak-banyak, ya. XD XD

Comments

Popular Posts