Reply 1988 - A Very Long Loooong Review

Aku mau review drakor Reply 1988 gak jadi-jadi saking belom sempetnya, padahal nontonnya udah dari kapan tau. X'D X'D Jadi, mari kita bahas drama yang satu ini sampai tuntas sebelum ingatan aku tentang drama ini menguap tanpa sisa. Sebenarnya aku udah dicekoki drama ini dari kapan tau. Ada satu temanku yang udah maksa aku buat nonton sejak drama ini pertama kali tayang, berarti sekitar 5 tahun yang lalu, ya. Hmm. Aku juga denger dari sekian juta orang kalau drama ini tuh BAGUS BANGET dan layak ditonton!! Aku cukup penasaran sih jadinya, tapi pas aku lihat sekilas kok ya jadul amat ini drama, aku gak suka. Padahal ya emang settingnya tahun 1988, sih. Lalu, tydac seharusnya kita menilai buku dari covernya bukan begitu, Ferguso? Karena begitu aku mulai nonton episode pertama, ternyata nagih dong. Candu banget nih drama, tuh. Duuh. Agak menyesal aku gak nonton dari dulu.

program.tving

Aku suka semua hal dalam drama ini, mulai dari storytellingnya yang diluar ekspektasi aku, karakternya yang segambreng tapi punya charmnya masing-masing, lokasi syutingnya yang memanjakan mata, soundtracknya yang kalem mendayu-dayu dan bikin nostalgia, sampai hal-hal detail yang disuguhkan dalam drama ini aku suka semuaaa. Aku sempat bingung juga sih musti ngereview drama ini dari mana. X'D X'D

Sesuai judulnya, Reply 1988, drama ini mengambil kisah di Korea Selatan tahun 1988. Gak seperti drama-drama pada umumnya yang ceritanya hanya berpusat di 2-3 tokoh utama, dalam Reply 1988 setiap tokoh punya porsi, gak ada yang gak dapat jatah cerita pokoknya. Menurutku Itaewon Class aja sudah sangat cukup menunjukkan character driven dengan 9 tokoh utama, dalam Reply 1988 tokohnya malah satu kompleks, bok! XD XD Ceritanya memang berpusat di satu kompleks rumah di Ssangmun-dong, Seoul. Di satu gang Ssangmun-dong itu, tinggallah 5 kepala keluarga.

Untuk memudahkan kalian membaca (dan memudahkan aku menjelaskan juga), aku kasih lihat chart nya, nih.

https://kankokudoramaarasuji.com/

Nah, keluarga di kiri atas adalah keluarganya Deok Sun, yang terdiri dari:
- Papanya, Sung Dong Il
- Mamanya, Lee Il Hwa
- Anak pertama, Sung Bo Ra
- Anak kedua, Sung Deok Sun
- Anak ketiga, Sung No Eul

Keluarga mereka adalah keluarga yang paling ribut di antara tetangga-tetangga yang lain. Semua orang di rumah itu tuh punya bakat ngegas dengan level yang berbeda-beda. Mereka tinggal di rumah semi-basement di bawah rumah keluarganya Jung Pal, lalu kalau ribut di rumah tuh pasti kedengeran sampai ke atas. Keributan mereka udah kayak santapan sehari-hari keluarganya Jung Pal lah itu. Tiada hari tanpa ribut pokoknya. XD XD

Keluarga di kanan atas adalah keluarganya Jung Hwan, yang terdiri dari:
- Papanya, Kim Sung Kyun alias Kim Sajang
- Mamanya, Ra Mi Ran alias Nyonya Cheetah
- Anak pertama, Kim Jung Bong
- Anak kedua, Kim Jung Hwan alias Jung Pal

Keluarga Jung Pal ini adalah keluarga yang paling kaya di antara tetangga yang lain. Rumahnya paling mewah, papanya punya toko yang lumayan, lalu kalau anaknya mau beli sepatu branded tinggal minta, uang jajan dikasih banyak. Paling makmur lah pokoknya, tapi ternyata kemakmuran mereka itu didapat dari hasil menang lotrenya Jung Bong. XD XD

Keluarga di kiri bawah adalah keluarganya Sun Woo, yang terdiri dari:
- Mamanya, Kim Sun Young
- Anak Pertama, Sung Sun Woo
- Anak kedua, Sung Jin Ju

Sun Woo tinggal bersama dengan mamanya dan adik perempuannya yang masih kecil, karena papanya udah meninggal. Rumah mereka sederhana banget dan orang-orang yang tinggal di sana pun sederhana banget.

Keluarga di tengah bawah adalah keluarganya Taek yang minimalis, terdiri dari:
- Papanya, Choi Moo Sung
- Anak satu-satunya, Choi Taek

Nah, kalau keluarga Deok Sun adalah keluarga yang paling ribut, keluarga Taek adalah keluarga yang paling tenang. Gak bapaknya gak anaknya sama-sama pendiam dan ngomong kalau seperlunya aja. Kalau teman-temannya si Taek gak main ke rumahnya, itu rumah macam gak ada tanda-tanda kehidupan, deh. X'D X'D

Keluarga terakhir di kanan bawah adalah keluarganya Dong Ryong, terdiri dari:
- Papanya, Yoo Jae Myung
- Anaknya, Yoo Dong Ryong

Keluarga ini yang paling jarang disorot dibandingkan dengan keluarga yang lain, karena papanya Dong Ryong dan mamanya Dong Ryong sama-sama bekerja dan sama-sama sibuk. Jadinya si Dong Ryong nya lebih suka menghabiskan waktu sama temen-temennya daripada di rumah, karena di rumah dia sendirian. Hiks

Sebenarnya Dong Ryong punya kakak laki-laki yang terpaut umur cukup jauh dengannya yaitu Yoo Dae Ryong, dan Dong Ryong juga tinggal bersama mamanya yang super sibuk yaitu Yoo Ji Soo. Mereka berdua dan alm. papanya Sun Woo adalah karakter yang gak bisa dihilangkan begitu aja walaupun kemunculannya cuma kayak iklan lewat.

Nah, baru perkenalan karakternya aja udah panjang, kan. Gak ngerti lagi kali ini aku bakal nulis sepanjang apa. Wkwkwkwk

Mari aku ceritakan kesan aku menonton episode pertama. Di episode pertama, aku langsung dibuat jatuh hati dengan storytelling yang ciamik, perkenalan karakternya, dan detailnya yang sederhana tapi bikin auto nostalgia padahal tahun segitu aku belum lahir XD. Yang menjadi pembuka episode pertama adalah beberapa potongan peristiwa yang terjadi tahun 1988 yang disampaikan dengan narasi, "the year is 1988. it was a time when it was chilly, but our hearts were fiery, and we didn't have much, but people's hearts were warm." Narasi singkat itu adalah pembuka dari cerita yang sederhana.

thefangirlverdict.com

Lalu, scene pertama adalah saat pasukan lima sekawan Ssangmun-dong (Deok Sun, Jung Pal, Sun Woo, Taek, dan Dong Ryong) nonton TV di kamar Taek yang menjadi basecamp mereka. Beberapa menit pertama diperlihatkan setting kamar Taek secara detail yang jelas mengingatkan penonton dengan masa-masa tahun 1988. Ada TV yang masih gendut (bukan body shaming), ada music tape dengan speaker yang makan tempat, ada papan baduk mainannya si Taek, ada komik dan kaset lawas, ada telepon yang yang masih gendut (bukan body shaming juga), ada bola baseball dari tim MBC Blue Dragons yang tenar tahun 1980an, dan ada gameboy yang sekarang pasti udah jadi barang antik.

thefangirlverdict.com

Untuk perkenalan tokoh pun langsung kelihatan masing-masih karakter dari tokohnya dari episode pertama. Si Bo Ra nih galak dan tukang ngegas, papanya Deok Sun nih orangnya gak tegaan, si Jung Pal nih orangnya cuek, si Sun Woo nih orangnya sayang banget sama mama dan adiknya. Tiga hal itu yang bikin aku memutuskan untuk lanjut nonton sampai tamat. Walau durasi setiap episodenya cukup panjang sekitar 1,5 jam, tapi salah satu kehebatan drama ini adalah sama sekali gak bikin bosen!! Hebat banget sih emang sutradara dan screenwriternya. *standing applause*

Intermezo dikit, sutradaranya, Shin Won Ho dan screenwriternya, Lee Woo Jung adalah sutradara dan screewriter yang menggarap Reply Series (Reply 1997, Reply 1994, Reply 1988), Prison Playbook, dan Hospital Playlist yang baru tamat akhir Mei lalu. Karya mereka ini terkenal dengan cerita keluarga dan pertemanan yang erat sekali. Aku belum nonton drama yang lain, sih. Tapi aku akui kalau mereka ini piawai sekali menggarap cerita sederhana tentang keluarga dan pertemanan. Mungkin nanti aku akan nonton karya mereka yang lain. (Entah kapan XD)

Reply 1988 ini menceritakan kisah sehari-hari dari 5 keluarga yang sudah aku sebutkan tadi. Cerita yang paling menonjol adalah cerita persahabatan Deok Sun, Jung Pal, Sun Woo, Taek, dan Dong Ryong. Mereka sudah saling kenal sejak mereka kecil. Selalu main bareng, makan ice cream bareng, nonton TV bareng, sampai ngejailin orang bareng. XD XD Precious banget deh persahabatan mereka ini. Punya teman dekat dari kecil sampai dewasa adalah suatu hal yang gak semua orang bisa relate, kan. Aku sih gak relate, karena pertemanan aku gak ada yang sampai segitunya. Jadi setiap ada scene mereka berlima, sesederhana apa pun itu pasti aku merasa hangat banget.

Mari aku ceritakan karakternya satu persatu...

TvN Twitter

Dimulai dari Deok Sun, the one and only girl in the gang. Dari awal episode aku merasa bahwa Deok Sun ini anaknya ekspresif sekali. Selain karena suka ngomong dan suka ngegas juga kayak kakaknya, Deok Sun juga pandai bersosialisasi. Terlihat saat dia nyambung ngomong sama siapa aja, mulai dari ngomong sama Jin Ju sampai ngomong sama bapaknya Jung Pal. Kocak banget sih kalau mereka berdua udah ketemu, tuh. "Oooiii, Sung Sajjang!" "Oooiii, Kim Sajjang!" Kemudian mereka langsung melakukan salam konyol yang hanya mereka berdua ngerti aja. XD XD XD

Selain itu, entah karena faktor anak kedua atau apa, Deok Sun ini thoughtful sekali anaknya. She always make everyone around her feels better. Deok Sun bisa dengan mudah "membaca" keadaan seseorang, lalu dia akan langsung melakukan yang dia bisa untuk membantu orang tersebut. Mungkin kebaikan hatinya adalah turunan dari papanya, Dong Il, yang gak bisa ngeliat orang kesusahan. Di rumah pun, Deok Sun selalu mengalah untuk kakak dan adiknya. Awalnya agak kasian sih karena Deok Sun ini udah sering ngalah tapi kadang masih ditindas juga sama Bo Ra. X'D Tapi, walau begitu sifat Deok Sun gak berubah. Dia selalu ada untuk orang-orang terdekatnya. Scene favoritku adalah saat dia ngebantuin No Eul yang dibully sama pacarnya dan geng pacarnya, ampe mereka berantem dan masuk kantor polisi wkwkwkwk. Lalu, saat Deok Sun mengantarkan makanan untuk Bo Ra yang sedang kuliah di kota lain, dan mendapati bahwa kakakya tinggal di kamar kos yang buat berdiri aja ngepas. Saat dia berusaha menghibur mamanya, Il Hwa, yang moodnya berantakan karena gejala menopause, saat dia merasa sedih karena papanya akan pensiun.

TvN Twitter

Belum lagi hal-hal yang ia lakukan untuk teman-temannya. Walau dia termasuk anak yang gak pintar dalam akademik, tapi Deok Sun sangat bisa diandalkan di sekolahnya. Deok Sun pernah dengan sigap melakukan pertolongan pertama saat salah satu temannya, yang punya penyakit epilepsi, kumat di kelas. Setelah itu, Deok Sun memastikan agar teman-teman yang lain gak membuat si teman yang sakit merasa canggung atau bahkan menarik diri karena malu. Lalu, saat dia membantu teman-teman mainnya pun dia akan melakukannya dengan sepenuh hati, salah satunya adalah saat ia dimintai papanya Taek untuk mengurus Taek saat dia bertanding baduk di China. Deok Sun ini manusia yang langka banget sih emang. Deok Sun ini fix menjadi salah satu karakter favoritku dalam Reply 1988.

pinterest

Karakter selanjutnya yang menjadi favoritku adalah Taek. Sama seperti Deok Sun, Taek juga selalu berusaha membantu orang lain sebisa dia. Tapi, sayangnya karena si Taek ini seringnya gak bisa apa-apa, yang ada malah dia yang dibantu terus sama orang lain. XD XD Bayangin aja, ngikat tali sepatu gak bisa, ngambil makanan pakai sumpit gak bisa, nyalain walkman gak bisa, nyalain termos listrik gak bisa, lalu makan pun belepotan. X'D X'D Untungnya, Taek punya teman-teman yang sangat bisa diandalkan dan mau-mau aja merawat dia selayaknya merawat anak kecil. Wkwkwkwk Untungnya, seiring berjalannya waktu skill dia nambah sedikit-sedikit, jadi bisa nyetir mobil walau gak ada orang yang mau ditebengin dan dia juga gak bisa parkir mobil. Wkwkwkwk

Tapi, ada satu scene dimana dia nolongin papanya Jung Pal yang habis jatoh dan harus segera ditangani di rumah sakti, tapi di rumah sakit itu lagi sibuk banget. Si Taek telepon langsung direktur rumah sakitnya dong, yang kebetulan adalah fansnya dia, untuk datang dan ngasih tindakan langsung ke papanya Jung Pal. Itu scene yang heartwarming sekali, sih.

Selain itu, Taek juga sayang banget sama papanya. Scene favoritku adalah saat papanya panik banget karena ada berita bahwa Taek kena kecelakaan saat bertanding di China, lalu si Taeknya gak bisa dihubungi juga. Itu scene yang heartwarming sekaligus heartbreaking banget, sih. Papanya Taek terkenal sebagai orang yang woles aja, mau ada maling pun dia santai aja, lain cerita kalau udah berhubungan dengan anak tunggalnya. Dia panik banget dan emosi banget, tapi begitu ia berhasil berbicara dengan Taek, sebisa mungkin dia bersikap setenang mungkin karena dia tau kalau anaknya bakal sedih karena udah bikin papanya panik setengah mati. Aku speechless sekali dengan relationship bapak dan anak itu.

TvN Twitter

Karena Taek ini hobi main baduk, maka dari kecil dia terbiasa dikelilingi oleh orang-orang dewasa yang seprofesi. Makanya, Taek ini punya sisi yang dewasa banget, dalam artian Taek ini anaknya sopan banget, bisa behave, dan dari stabilisasi emosi dia punya poin lebih dibandingkan teman-temannya. Tapi, biar bagaimana pun Taek adalah anak remaja yang masih perlu kasih sayang dan perhatian dari orang-orang sekitarnya.

"A mature child does not voice his complaints. He only becomes used to being in a situation where he has to look mature. He just becomes used to expectant gaze of others. A mature child is still a child."

Lalu pertemanan Taek dengan teman-teman lainnya pun heartwarming sekali. Ada satu scene yang menjadi favoritku, yaitu saat Taek merasa sedih karena kalah dalam pertandingan baduk. Para orang tua menghiburnya dengan kalimat-kalimat klise, "tetap semangat, ya." Sementara Deok Sun, Sun Woo, Jung Pal, dan Dong Ryong masuk aja ke kamarnya Taek tanpa babibubebo. Apakah mereka menghibur Taek? Tentu tydac. Mereka malah mengolok-olok Taek sampai Taek kesal. Teman-teman kurang ajar emang mereka, tuh. X'D X'D Tapi, lama kelamaan tindakan mereka terasa tepat. Mereka gak menghibur Taek dengan kata-kata penyemangat yang klise, mereka justru sangat paham kalau Taek sedih, marah, kecewa karena ia kalah bertanding. Jadi, mereka ada untuk menemani Taek merasakan semua perasaan itu. Mereka bahkan mengajarkan Taek yang polos untuk mengumpat dan memaki. Mereka tahu kalau menang atau kalah dalam suatu pertandingan adalah hal biasa, maka dari itu mereka ada untuk Taek agar Taek tidak sedih berkepanjangan.

TvN Twitter

Selanjutnya adalah Jung Hwan a.k.a Jung Pal. Jung Pal ini juga adalah karakter favoritku sekaligus karakter yang bikin aku geregetan parah. Dia ini tukang ngomel sekaligus tukang ngegas (saingan sama Deok Sun dan Bo Ra). Tapi, diam-diam Jung Pal ini orangnya care banget dengan orang-orang di sekitarnya, dia care tapi gak mau nunjukkin gitu. Seperti saat mamanya gak bisa mengeja namanya dalam bahasa inggris, Jung Pal langsung menuliskan ejaan huruf bahasa inggris di paspor mamanya. Lalu, saat ia menghibur mamanya yang moodnya berantakan karena menopause pun sweet sekali. Lalu, saat dia secara diam-diam mau mewujudkan apa pun keinginan kakaknya, Jung Bong, yang pergerakannya agak terbatas karena tubuhnya lemah dan sering sakit. Walau dia suka kesal sendiri dengan tingkah laku papanya yang seringkali jayus, Jung Pal selalu ada di saat papanya butuh kehadirannya.

"There is nothing more dull and pathetic as my old belongings. But, another word for "dull" and "pathetic" can be "familiar" and "comfortable". My comfortable things that were created through the passage of time and only the people I'm comfortable with can truly know me, embrace me, and console me. Sometimes, we don't want to see them because they are pathetic and dull. But, those who can protect me are my people."

Jung Pal itu anak yang manis, tapi dia juga nyebelin. Apalagi pas dia kebanyakan mikir, mau deketin Deok Sun pun kode-kode mulu, akhirnya keburu disamber si Taek, kan. Ckckck

"... in the end, fate and timing do not just happen by coincidence. They are the products of countless earnest choices that make up miraculous moments."

TvN Twitter

Lalu, ada juga Sun Woo yang sayang banget sama mama dan adiknya Jin Ju. Papanya Sun Woo udah meninggal, maka dia sebagai anak tertua berusaha menjadi anak yang bertanggung jawab dan bisa diandalkan untuk mama dan Jin Ju. Semua hal yang dia lakukan tuh sweet banget, dia selalu menghabiskan makanan yang mamanya bikin walau gak enak atau keasinan atau ada kulit telurnya, dia juga selalu bisa menghibur Jin Ju dan selalu tau anak itu maunya apa. Sun Woo juga anak yang sopan sama tetangga-tetangganya. Tabiat Sun Woo yang seperti ini langsung aja membuat mamanya Jung Pal iri setengah mati karena anaknya Jung Pal itu terkesan dingin sementara Jung Bong selalu asik dengan dunianya sendiri.

Sisi lain yang aku suka dari Sun Woo adalah dia anak yang persistent dan berjiwa besar. Hampir setiap malam dia belajar di deokseosil (ruang belajar siswa) terutama saat dia udah jadi siswa senior. Akhirnya dia berhasil mewujudkan keinginan mamanya yang ingin dia jadi dokter lalu masuk Universitas Yonsei yang termasuk ke dalam top 3 universitas di Korea Selatan, dengan beasiswa full pula. Mantap betul. Lalu, dia juga pelan-pelan merelakan mamanya menikah lagi dengan papanya Taek demi kebahagiaan mamanya. Perlakuannya pada Bo Ra pun patut diacungi jempol, walau kadang tingkahnya kayak anak kecil yang berlagak dewasa tapi Sun Woo pintar sekali memperlakukan Bo Ra yang tukang ngegas.

TvN Twitter

Personel terakhir adalah Dong Ryong, si anak konyol yang tingkahnya selalu ada-ada aja. Dia adalah partner sehidup sematinya Deok Sun kalau udah soal akademik. Bo Ra aja ampe kesel sendiri ngajarin mereka berdua Bahasa Inggris. Sebenarnya, Dong Ryong adalah anak dari keluarga yang berada, papanya guru dan mamanya adalah wanita karir. Tapi, di rumah dia selalu kesepian karena orang tuanya sibuk dan kakaknya laki-lakinya juga udah pisah rumah tinggalnya. Dia lebih suka numpang makan di rumah temannya daripada harus makan sendirian di rumah. Sampai akhirnya, Dong Ryong mulai berulah sampai jatuh dari motor dan masuk kantor polisi. Tapi, kemudian dia berulah lagi dengan kabur dari rumah. Untungnya dia punya teman-teman yang care sama dia yang mau jemput dia jauh-jauh dan bawa pulang lagi ke rumahnya. Yang nyupirin si Bo Ra, sampai mencak-mencak itu anak karena disuruh ngejemput Dong Ryong. X'D X'D

Seperti anak-anak yang lain, Dong Ryong hanya perlu perhatian dan pengertian dari kedua orang tuanya yang harganya mahal sekali bagi dirinya. Sampai akhirnya pelan-pelan mamanya mau meluangkan waktu untuk menemaninya makan dan papanya mulai melunak dan mengerti kalau keahlian Dong Ryong bukan di akademik.

TvN Twitter

Ada juga Bo Ra, kakaknya Deok Sun yang doyannya ngegas mulu. Awal-awal aku kesel banget sih sama si Bo Ra ini, karena egoisnya minta ampun dan anaknya bossy parah. Sampai setelah episode ketiga apa keempat gitu, aku bertanya-tanya ini yang meranin Bo Ra suaranya kagak soak apa ya di setiap episode harus teriak-teriak mulu. XD XD Walau memiliki karakter yang keras, Bo Ra ini sebenarnya punya rasa empati yang tinggi. Ia gak segan-segan membantu keluarganya dan orang lain yang kesusahan. Walau sebenernya orang lain tuh undah takut duluan kalau mau minta tolong ke dia. Wkwkwkwk Makin ke belakang, perkembangan karakternya Bo Ra ini makin keliatan. Walau sering berantem sama Deok Sun, tapi dia sayang juga sama adiknya itu. Walau bukan anak yang sweet kayak Deok Sun, Bo Ra ini peduli pada keluarganya dengan cara yang canggung karena gak terbiasa menunjukkan afeksi.

TvN Twitter

Selanjutnya Jung Bong, kakaknya Jung Pal. Diawal episode, aku pikir Jung Bong ini cuma karakter figuran yang gak akan memberi dampak banyak dalam drama ini. Kerjaannya cuma melakukan obesesi-obsesi aneh, seperti bacain nama-nama di buku telepon, main game arcade sampai namanya jadi nomor satu di mesin game itu, ngumpulin perangko, dan kegiatan-kegiatan unfaedah lainnya. Jung Bong udah 7 kali mengikuti tes masuk universitas, tapi gagal mulu. Maka, aku bingung ini orang hidupnya miserable banget trus dampaknya ke cerita tuh apa, sih? Ternyata, cerita Jung Bong membawaku kepada pelajaran bahwa hidup itu gak papa biasa-biasa aja asal kamu gak merugikan orang lain dan melakukan hal-hal yang gak dimengerti orang tuh rasanya menyenangkan sekali, loh.

Lalu, ternyata Jung Bong ini memiliki jantung yang lemah dan harus dioperasi beberapa kali. Jung Bong adalah titik lemah mamanya yang selalu terlihat tegar dan anak kebanggaan papanya walau dia gagal mulu masuk universitas. Jung Bong pun punya karakter yang suka bermulut manis, bukan karena dia suka menjilat, tapi memang itu adalah pujian sesungguhnya yang ia lontarkan untuk orang lain. Jung Bong pun orangnya toleran sekali dan gak suka ngejudge orang yang baru dia kenal. Nice guy banget ya Jung Bong ini. Di akhir cerita, Jung Bong bertemu dengan orang yang ia cintai dan dia persistent banget untuk terus bersama dengan orang itu. Karena hal itu juga Jung Bong jadi tahu apa yang benar-benar ia inginkan dalam hidup.

Selain karakter anak muda dan si lima sekawan yang menjadi sentral dari drama ini, ada juga cerita dari pertemanan para papa dan mama. Dari awal scene udah ada scene rutinitas harian para ibu-ibu ngobrol di depan rumahnya Jung Pal, entah sambil meitikin toge kek atau ngerumpi biasa. Pokoknya Mamanya Jung Pal, mamanya Deok Sun, dan mamanya Sun Woo udah jadi geng ibu-ibu di kompleks yang ke mana-mana selalu bertiga. Yang aku suka adalah mereka selalu ada untuk satu sama lain baik dalam senang ataupun susah. Gak kayak ibu-ibu kompleks yang tukang nyinyir gitu. "Eh, itu tetangga sebelah sana mobilnya baru mulu, kerja apa emang suaminya bisa kaya begitu?" Kagak ada deh percakapan netijen macam begitu. Wkwkwkwkwk

TvN Twitter

Geng bapak-bapaknya pun gak mau kalah, walau gak ampe ngerumpi sambil metikin toge, bapak-bapak ini suka ngobrol bareng buat maun kartu dan minum-minum. Disaat itu mereka suka curhat juga apa yang jadi isi hati mereka sebenarnya. Salah satu hal yang paling aku suka dari drama ini adalah karena drama ini mengangkat fugur seorang ayah yang jarang terlihat. Seorang ayah yang terkesan cuek dan mendidik anaknya dengan pendekatan yang berbeda dengan ibunya tetap memiliki hati seorang ayah.

"Nobody knows what kinds of dirty, unfair, sad, scary, difficult things that fathers were forced to face throughout their lifetimes. The reason why they endured through the dirty, unfair, sad, scary, difficult times, is because they had people they had to protect. They had to live as a fathers."

Lalu, pelan-pelan cerita bergulir ke masa anak-anak tumbuh dewasa dan mulai kuliah di kota lain. Kalau para orang tua nonton drama ini bisa relate banget kali, ya. Rumah yang biasanya rame jadi sepi dan kosong, biasanya masak segambreng ini cuma buat 2-3 orang. Apalagi keluarganya Deok Sun pas Deok Sun sama Bo Ra, si duo biang keributan, udah pindah ke kota lain untuk kerja. Sampai pas mereka pulang dan ribut, Dong Il bilang, "it feels like home." Wkwkwkwk

TvN Twitter

Drakor ini alurnya emang terbilang lambat, bahkan banyak yang bilang kalau 2 episode pertama itu ngebosenin banget (buat aku sih engga) tapi bener-bener worth to watch. Lalu, drama ini juga attention to detail banget. Karena judulnya Reply 1988, maka drama ini menyajikan segala hal yang ada di jaman itu sampai awal tahun 1990. Tahun '88 itu lagi ada Olimpiade di Korea Selatan lalu itu jadi peristiwa pembuka di mana Deok Sun tambil sebagai picket girl; lalu di tahun tersebut juga terjadi demo  lalu tahun '88 lagi ngetren pake jeans, maka gaya anak-anaknya pake kaos yang dimasukkin bajunya ke jeans, trus banyak acara TV, lagu, konser, game, gadget, dan komik yang tenar pada jaman itu. Pas awal tahun 90an dikasih unjuk pager, tau gak kalian pager? Aku sih gak paham dan gak pernah pake, lalu udah punah juga kali sekarang. Wkwkwk

Fakta-fakta sejarah yang diangkat pun menarik banget buat aku. Seperti tahun 90an itu, di Korea Selatan belum diperbolehkan pasangan yang satu marga menikah, maka saat Bo Ra dan Sun Woo mau ke arah yang serius kedua orang tua mereka menentang. Marga mereka sama-sama Sung soalnya. Di tahun itu kalau tetap menikah dengan pasangan bermarga sama, maka pernikahan mereka gak bisa didaftarkan ke catatan sipil dan anak mereka juga gak bisa punya akta lahir. Peraturan ini dicabut pada tahun 1997 ketika diterbitkan hukum inskonstitusional.

Lalu, aku sempat bertanya-tanya juga tentang pisang, sih. Karena ada beberapa scene di mana orang-orang ngeliat pisang tuh rasanya wow banget gitu. Kayak pas mamanya Sun Woo belanja ke toko makanan gitu dia ngelirik-lirik pisang, trus karena harganya mahal jadi gak jadi beli. Trus, pas si Taek bawain Deok Sun pisang pun kayak seneng banget tuh anak, lebih seneng daripada pas dikasih piala si Taek menang baduk yang malah disangka kendi. Wkwkwkwk Ada apa dengan pisang di Korea Selatan? Ternyata, pisang itu adalah salah satu makanan impor. Beda banget dengan Indonesia yang kalau mau makan pisang tuh gampang banget dapetnya, di Korea Selatan pisang gak tumbuh selayaknya di sini, maka begitu deh reaksi orang-orang pas ngeliat pisang.

TvN Twitter

Lalu, background untuk drama ini pun dibuat khusus dengan setting rumah tahun 1988. Sayangnya, lokasi syuting Reply 1988 gak dipertahankan untuk dijadikan tempat pariwisata seperti lokasi syuting drama lainnya. Alasannya karena lokasi syutingnya dekat dengan Stadium Uijeongbu. Di daerah sana terdapat pembatasan dari pihak kota, jadi dirobohkan deh.

Last but not least adalah soundtrack drama ini yang bagus banget dan bikin nostalgia. Kebanyakan dari soundtrack drama ini memang lagu-lagu remake jaman dulu yang dinyanyikan ulang. Lagu yang menjadi favoritku adalah lagu Don't Worry Dear, lagu lawas yang dipopulerkan oleh Jeong In Gwon dan dinyanyikan ulang oleh Lee Juck, selain itu lagu ini juga menjadi soundtracknya My Annoying Brother yang dinyanyikan oleh Jo Jung Suk dan D.O. EXO

Panjang banget ya review aku yang kali ini, tuh. Wkwkwk Abis aku mau bahas semuanya sih, semua hal yang ada di drama ini menarik untuk dibedah soalnya. XD XD Beberapa temanku bilang kalau drama ini gak cukup ditonton satu kali dan aku setuju dengan pendapat mereka itu. Gak akan bosan walau durasinya cukup panjang dibandingkan dengan drama-drama lainnya. Tapi, benar-benar worth it. Banyak banget pesan yang bisa diambil dari kisah-kisah sederhana mereka dan persahabatan si lima sekawan dari kecil pun sukses bikin aku iri. >.<

TvN Twitter



Source:
*https://en.wikipedia.org/wiki/Reply_1988
*https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171031193815-277-252531/pernikahan-song-song-ilegal-jika-digelar-12-tahun-lalu
*https://hot.detik.com/kpop/d-3124178/yaah-lokasi-syuting-ssangmundong-reply-1988-dirobohkan

Comments

Popular Posts