It's Okay To Not Be Okay [DRAMA KOREA REVIEW]
Kali ini aku mau membahas drama korea yang membuatku terobesesi sejak episode pertama drama ini mengudara di tvN dan Netflix. Drama ini pertama kali tayang tanggal 20 Juni 2020 dan tamat tanggal 9 Agustus lalu. Seperti biasa, aku nontonnya setelah drama ini tamat, walau saking gak sabarnya setiap sabtu minggu pun aku nyariin spoiler di Instagram. XD XD Aneh ya, biasanya orang menghindari spoiler, ini aku malah nyari-nyari spoiler. Wkwkwkwk Tapi, seriusan deh, drama ini bikin aku penasaran banget dengan storytellingnya dan detail-detail ceritanya karena drama ini mengangkat topik mental illness. Apalagi pemainnya pun Kim Soo Hyun yang menjadikan drama ini sebagai comebacknya setelah 5 tahun gak main drama dan Seo Yea Ji yang auranya cantik dan elegan banget.
hancinema.net |
It's Okay To Not Be Okay atau dikenal juga sebagai Psycho But It's Okay (사이코지만 괜찮아), berkisah tentang Moon Gang Tae, seorang caregiver yang bekerja di rumah sakit jiwa yang juga merawat kakaknya, Moon Sang Tae, yang merupakan seorang penyintas autisme. Diceritakan bahwa mereka berdua selalu hidup berpindah-pindah, mereka tidak pernah menetap lebih dari satu tahun di satu tempat karena mereka ingin melarikan diri dari kejaran trauma masa lalu.
Suatu ketika, Gang Tae bertemu dengan Ko Moon Young, yang merupakan seorang penulis bestseller buku anak-anak sekaligus orang yang sangat diidolakan oleh Sang Tae, di rumah sakit tempat ia bekerja. Pertemuan pertama mereka membimbing mereka ke pertemuan-pertemuan mereka selanjutnya yang selalu mengejutkan. Lalu, lambat laun mereka pun membimbing satu sama lain untuk menyembuhkan inner wound mereka masing-masing.
hancinema.net |
Serangkaian situasi mengharuskan mereka pindah ke kota Seongjin, yaitu kota di mana Gang Tae, Sang Tae, dan Moon Young tinggal saat kecil, sekaligus kota yang meninggalkan banyak luka yang membuat mereka terus melarikan diri selama bertahun-tahun.
Seperti yang sebelumnya aku bilang, drama ini mengangkat isu tentang mental illness. Pada setiap episode awal, aku diperkenalkan oleh inner woundnya Gang Tae yang selalu terlihat sedih dan Ko Moon Young yang auranya kuat tapi ternyata punya trauma yang besar sekali. Dalam episode-episode awal ini juga aku merasa emosiku diaduk-aduk, setiap scene yang menggambarkan bagaimana Gang Tae dan Moon Young berusaha keras untuk menjalani hidup mereka dengan sebagai mana mestinya dan sekian banyak flashback yang menjadi alasan mereka menjadi pribadi yang sekarang pun rasanya terlalu perih untuk diikuti.
hancinema.net |
Moon Gang Tae adalah orang yang selalu terlihat kuat, dapat diandalkan, dan selalu tersenyum. Tapi, sebenarnya ia menyimpan banyak luka dan rasa sedih ketika ia sedang sendirian. Gang Tae selalu menahan diri dalam melakukan segala sesuatu, ia selalu memikirkan konsekuensi dan perasaan kakaknya. Hal itulah yang membuat karakter Gang Tae selalu nampak sedih walaupun ia selalu tersenyum.
Awalnya Gang Tae menganggap Sang Tae sebagai beban, terlebih lagi waktu kecil mamanya pernah bilang bahwa ia melahirkan Gang Tae untuk merawat Sang Tae. Apa kalian tahu bagaimana rasanya dibilang begitu sama mama sendiri? Seolah dirinya gak pernah dianggap ada dan gak pernah dianggap sebagai anak. Kepedihan terasa jelas saat Moon Gang Tae kecil meneriakkan kata-kata, "Moon Gang Tae belongs to Moon Gang Tae." Kata-kata yang seolah hanya terasa mimpi baginya yang merasa sulit untuk menjadi dirinya sendiri.
hancinema.net |
Ada satu scene di mana Gang Tae bertemu dengan pasien di rumah sakit tempat ia bekerja yang mengalami depresi karena anaknya meninggal dalam kecelakaan. Pasien itu berkali-kali meneriakkan penyesalannya karena ia telah berkata jahat pada anaknya, ia tidak pernah menghargai usaha anaknya untuk membuat dirinya senang. Di saat itu, Gang Tae menangis dan benar-benar memikirkan dirinya sendiri. Ia bertanya-tanya apakah mamanya pun merasa menyesal juga karena sering memperlakukannya dengan buruk. Pedih sekali scene yang ini..
hancinema.net |
Seiring bergulirnya cerita, kedekatannya dengan Ko Moon Young yang seolah bisa membaca semua isi hatinya, membuat Gang Tae bisa bernapas sedikit lebih lega. Ko Moon Young tahu bahwa di dalam diri Moon Gang Tae ada jiwa anak kecil yang ingin dicintai. Pelan-pelan Gang Tae mulai mengakui bahwa ia butuh bantuan orang-lain, pelan-pelan Gang Tae mulai mengakui bahwa ia adalah orang yang lemah yang ingin terus lari, pelan-pelan Gang Tae menyadari bahwa ia perlu memerhatikan dirinya sendiri.
cr: netflix |
Aku suka dengan perkembangan karakter Moon Gang Tae yang perlahan tapi pasti. Gak ada kesan dibuat-buat karena memang untuk berubah itu perlu proses. Proses awal yang paling berat adalah mengakui kalau dirinya gak sekuat yang ia bayangkan. Sampai akhirnya aku pun bisa ikutan tersenyum saat Gang Tae bilang, "I like myself the most," saat Moon Young menunjukkan gambar buatan Sang Tae yang menunjukkan Gang Tae yang sedang tidur sambil tersenyum, senyum yang benar-benar bahagia bukan senyum Joker yang dibuat-buat.
hancinema.net |
Di episode terakhir pun, Dr. Oh Ji Wang menggambarkan Gang Tae dan kakaknya seperti orang yang sedang mengikuti lomba lari 3 kaki. (Dua orang berlari dengan sebelah kaki mereka yang terikat satu sama lain). Salah satu dari mereka harus tetap kuat agar mereka berdua tidak terjatuh. Dan dua orang kakak beradik itu pun melakukan semua hal yang mereka bisa untuk mendukung satu sama lain.
hancinema.net |
Aku salut banget dengan kepiawaian Kim Soo Hyun memerankan karakter Gang Tae. Ada banyak sekali scene yang aku ulang-ulang agar aku bisa menangkap detail emosi dari karakter dalam drama dan Kim Soo Hyun adalah aktor yang membawakan emosi Gang Tae dengan benar-benar detail dan natural. Gera-gerik matanya, gerakan ringan tangannya, dan senyum Joker yang menyiratkan kesedihan, semuanya diperankan dengan baik oleh si aktor dengan bayaran termahal di Korea Selatan itu. Bukan main memang Kim Soo Hyun, tuh. *prok prok prok*
pinterest.com |
Kim Soo Hyun menceritakan alasan ia memilih drama ini adalah karena ia merasa hatinya sakit saat membaca script dari karakter Gang Tae. Dalam beberapa interview, berkali-kali ia berkata bahwa drama ini adalah human healing drama yang akan membuat penontonnya tertawa dan menangis dan tertawa dan menangis lagi. Dan memang benar, itulah yang aku rasakan saat menonton drama ini. Sudah lelah karena emosi diaduk-aduk eh malah dibikin ketawa ngakak. XD XD
hancinema.net |
Dalam drama ini ada juga karakter Ko Moon Young yang digambarkan memiliki kepribadian yang kuat, tidak mudah dipengaruhi orang lain, dan juga memiliki gangguan kepribadian anti sosial sehingga ia sulit bersimpati pada orang lain. Kemunculannya pada beberapa episode pertama memang sesuai dengan klaim karakternya. Ko Moon Young adalah tipe orang yang akan dengan mudah dijauhi orang lain karena tabiatnya, tapi orang yang bersangkutan gak akan ambil pusing juga karena dijauhi.
Walau begitu, Ko Moon Young adalah orang yang jujur dan apa adanya. Ia akan melakukan A jika ia ingin melakukan A, ia gak mau repot-repot bermulut manis di depan orang yang ia gak suka. Ko Moon Young pun pintar membaca isi hati orang lain. Ia bisa tahu bahwa Gang Tae adalah orang yang merindukan kasih sayang dan ia juga tahu bagaimana berbicara dengan Sang Tae.
hancinema.net |
Tapi, dibalik karakternya yang terkesan kuat begitu, Ko Moon Young adalah orang yang kesepian dan juga mendambakan kasih sayang seperti Gang Tae. Ko Moon Young memiliki trauma yang besar karena masa lalunya yang kelam yang akhirnya membuat ia menjadi karakter paling kesepian dalam drama. Tapi, pelan-pelan ia mulai membuka dirinya dan mengijinkan orang lain untuk melihatnya secara dekat.
hancinema.net |
Pertama-tama, Ko Moon Young sangat terobsesi pada Moon Gang Tae tapi ternyata obsesinya itu malah mendekatkannya pada kehangatan, sebuah hal yang gak pernah ia rasakan selama ini. Awalnya Ko Moon Young menganggap Moon Sang Tae adalah fans beratnya, tapi ternyata mereka bisa menjadi teman baik yang bisa saling memahami satu sama lain walau seringkali berantem dan membuat Gang Tae seolah harus mengurus dua orang bocah. XD XD
hancinema.net |
Dalam drama, Ko Moon Young adalah penulis bestseller buku anak-anak yang punya idealisme sendiri di dalam tulisannya. Setiap bukunya pasti berisi kisah yang membuat aku berpikir lagi tentang kehidupan seperti apa yang sedang aku jalani. Aku suka banget dengan bukunya yang The Boy Who Fed On Nightmare yang merupakan buku pertama yang ditayangkan dalam drama.
"Hurtful, painful memories. Memories of deep regrets. Memories of hurting others and being hurt. Memories of being abandoned. Only those with such memories buried in their hearts can become stronger, more passionate, and emotionally flexible. And only those can attain happiness. So don't forget any of it. Remember it all and overcome it. If you don't overcome it, you'll always be a kid whose soul never grows."
Karakter Ko Moon Young dibawakan dengan cantik sekali oleh Seo Yea Ji. Sisi misteriusnya dan kesan kuatnya terasa kental sekali dalam sosok Ko Moon Young. Sama seperti Kim Soo Hyun, Seo Yea Ji juga piawai sekali memberikan detail emosi pada karakter Ko Moon Young. Salah satu scene yang membuatku benar-benar terhanyut dalam karakternya adalah scene saat Ko Moon Young bertemu lagi dengan ayahnya di rumah sakit dan ayahnya hendak mencekiknya lagi seperti yang dilakukannya pada Ko Moon Young Kecil. Saat itu, Ko Moon Young menangis sambil tertawa. Rasa pedih, kosong, dan kesepian tersirat jelas dalam adegan selama beberapa menit itu. Itu adalah scene awal yang membuka inner wound nya Ko Moon Young pada episode-episode selanjutnya.
pinterest.com |
Screenwriternya, Jo Yong, mengatakan bahwa Ko Moon Young adalah karakter yang sulit dan memiliki hati yang keras, tapi Seo Yea Ji bisa menghidupkan karakter Ko Moon Young dengan karismanya yang unik dan pesona yang tidak diduga-duga. Jo Yong memilih scene saat Ko Moon Young mengalami mimpi buruk tentang mamanya lalu menangis histeris dalam pelukan Gang Tae sebagai scene favoritnya. Ia mengaku bahwa ia merinding melihat Ko Moon Young menampilkan adegan itu.
"It was the best performance ever. Beautiful visuals have received a lot of attention, and the real charm of calligraphy seems to be the loveliness hidden in the low and medium pitched voice."
hancinema.net |
Selain itu peran Sang Tae pun berpengaruh signifikan dalam kehidupan Gang Tae dan Moon Young. Sang Tae adalah seorang penyintas autisme sehingga ia perlu perlakuan khusus dari orang-orang di sekitarnya. Sang Tae perlu hidup dengan mengikuti instruksi, ia hidup dalam "dunia pengulangan", dan ia perlu dijelaskan berulangkali mengapa ia boleh atau tidak boleh melakukan suatu hal. Sang Tae seringkali dikucilkan dan dianggap remeh orang lain, tetapi ia pun tidak punya kemampuan untuk membela dirinya sendiri. Maka dari itu, ia perlu Gang Tae untuk bertindak sebagai penolongnya kapan pun ia butuh bantuan.
hancinema.net |
Terlepas dari kondisi mentalnya, menurutku Sang Tae adalah karakter yang sangat polos dan pure sekali. Selayaknya anak kecil yang lugu, Sang Tae akan melakukan hal yang ia anggap benar. Kejujuran yang ia suarakan pun berasal dari hatinya yang murni yang bisa menjadi pengingat akan hal-hal benar yang seringkali luput dari penglihatan kita, yang seringkali gak mau paham tentang situasi orang lain.
"Your body is honest. When you're in physical pain, you cry. But, the heart is a liar. It stays quite even when it's hurting. Then, when you fall asleep, you finally weep and whimper like a dog."
Sebagai seorang ilustrator pun Sang Tae memiliki idealismenya sendiri. Ia tahu karya seperti apa yang ingin ia buat dan saat ia kurang pengetahuan maka ia akan belajar lebih giat untuk menghasilkan karya yang sesuai dengan harapan. Mungkin di dunia nyata, ini adalah salah satu kekuatan dari penyintas autisme. Mereka memiliki bakat di bidang tertentu dan memiliki fokus untuk melakukan apa yang mereka mau, hal-hal seperti ini yang gak dimiliki oleh orang normal. Mereka unik dan berbakat dengan cara mereka sendiri.
cr: Instagram @k216josey |
Aku suka banget dengan perkembangan karakter Sang Tae yang pelan-pelan mau belajar untuk menghadapi hal yang selama ini ia takuti, Sang Tae juga pelan-pelan belajar menjadi kakak bagi Gang Tae dengan caranya sendiri. Aku paling suka scene terakhir saat Sang Tae memutuskan untuk menemukan jalannya sendiri, menjadi seorang ilustrator yang selama ini ia impikan. Scene ini terasa hangat dan melegakan sekali, apalagi saat Sang Tae mengatakan, "Moon Gang Tae belongs to Moon Gang Tae." Ia seolah mengijinkan Gang Tae untuk hidup sebagai mana yang ia mau dan meminta Gang Tae agar tidak perlu khawatir lagi karena sekarang ia sudah bisa hidup mandiri. Aku terharu sekali dengan scene itu. >.<
Screenwriter drama ini, Jo Yong, awalnya merasa ragu karena takut bahwa karakter Sang Tae akan menimbulkan ambiguitas dan diskriminasi bagi para penyintas autisme di mata penonton.
hancinema.net |
Tapi, ternyata aktor Oh Jung Se bisa memerankan karakter Sang Tae dengan sangat baik. Oh Jung Se mengaku bahwa ia mempersiapkan diri dengan mempelajari tentang autisme agar ia dapat menunjukkan perilaku dan emosi dari Sang Tae.
"I learned that this was a wrong expression. Saying that you’re suffering from something means you have an illness. However, autism isn’t an illness, but something you’re born with. I learned it’s correct to say he’s a character who was born with autism. Even though I studied intensely, I’m more careful and I think there’s more that I need to know. I am carefully doing my best to prepare well."
Selain itu, Oh Jung Se juga seorang aktor yang rendah hati. Beberapa hari yang lalu, temanku mengirimkan berita bahwa aktor Oh Jung Se mengabulkan permintaan salah satu fans yang mengidap autisme, yang merasa relate dengan karakter Sang Tae. Oh Jung Se menemani fansnya itu bermain seharian di Lotte World, ia bertindak seperti Sang Tae dalam drama dan memperhatikan kebutuhan fans nya itu selama mereka bermain seharian. Oh Jung Se pun menghadiahinya boneka dinosaurus mamanya Dolly yang muncul dalam drama. Wah, salut banget aku dengan attitudenya!
Selain tiga karakter utama, karakter pendukung dalam drama ini pun patut diacungi jempol. Aku paling suka dengan karakter Jae Su. Tingkahnya yang konyol dan suka overreact terhadap sesuatu sungguh menghibur dan bikin ngakak. Tapi, terlepas dari tingkah konyolnya itu, Jae Su adalah teman yang benar-benar dibutuhkan Gang Tae. Jae Su tahu bagaimana harus bersikap saat menemani Gang Tae yang selalu menahan segala sesuatunya seorang diri. Jae Su ikut sedih disaat Gang Tae sedih, Jae Su ikut marah disaat Gang Tae ingin marah. Jae Su pun gak memaksa Gang Tae untuk bercerita disaat Gang Tae gak mau cerita. Jae Su adalah sosok orang dari kalimat "that's what friends are for".
hancinema.net |
Jae Su is one friend that everybody should have. As Gang Tae said in the end of episode, "I was able to hang in there because you were always there by my side. You made me laugh, helped me breathe, and made me feel less lonely."
hancinema.net |
Lalu, ada juga sosok Lee Sang In, yang aku rasa underrated karena di episode-episode awal dia terkesan hanya mementingkan uang dan perusahaannya saja. Tapi, ternyata Sang In sangat care dan pengertian pada Moon Young. Ia tahu bahwa menulis buku adalah cara Moon Young untuk terhubung ke dunia luar, maka ia mati-matian mengejar Moon Young sampai ke Seongjin dan selalu membereskan semua kekacauan yang dibuat Moon Young.
hancinema.net |
Ada juga Dr. Oh Ji Wang yang punya caranya sendiri dalam menangani pasien-pasiennya. Ia juga berhasil membantu Sang Tae untuk pelan-pelan menghadapi kupu-kupu yang selama ini ia takuti, Oh Ji Wang juga membantu Gang Tae untuk mengobati inner wound nya.
"When you're tired, just rest. When you're sad, just cry.
It's okay to not be okay."
hancinema.net |
Karakter pendukung selanjutnya yang aku suka adalah Mrs. Kang alias mamanya Ju Ri. Mrs. Kang memiliki kepribadian yang sangat hangat dan sangat pengertian. Ia bisa mengerti saat Gang Tae, Sang Tae, dan Moon Young sedang merasa kesulitan dan ia selalu care pada mereka walau mereka bukan keluarganya. Mrs. Kang pun mengingatkanku bahwa kita gak berhak menimpakan kesalahan pada satu orang saja karena setiap orang adalah korban dari keadaan. Seperti yang ia katakan pada Gang Tae saat ia sedih karena teringat dengan perlakuan tidak adil dari mamanya.
hancinema.net |
Lalu, ada Ju Ri yang juga berhati hangat seperti mamanya. Sebenarnya, karakter Ju Ri gak terlalu berkesan dalam ingatanku, tapi aku akui bahwa Ju Ri adalah karakter paling realistis dalam drama ini. Ia bisa berpikir dengan kepala dingin setiap kali orang di sekitarnya terkena masalah. Walau aku sempat sebal dengan sikapnya di awal-awal episode seperti Moon Young bilang, wanita bermuka dua. #timkomoonyoung
hancinema.net |
Dan ada juga Seung Jae, antek-anteknya Lee Sang In yang seringkali dibully tanpa alasan yang jelas. XD XD Tapi, tingkahnya selama drama tuh menghibur sekali. XD XD Seung Jae diperankan oleh Park Jin Joo yang ternyata memiliki suara yang bagus, loh! Belum lama ini Park Jin Joo dan Kang Ki Doong yang berperan sebagain Jae Su berkolaborasi menyanyikan lagu Falling Slowly nya Glen Hansard dan Markéta Irglová.
hancinema.net |
Terakhir, jangan lupakan Mang Tae yang menjadi maskot dari drama ini. Ingat pertengkaran Moon Young dan Sang Tae di episode 8? Semua itu karena boneka buluk penangkap nightmare itu. XD XD
Awalnya aku pikir aku akan menonton drama ini dengan menggebu-gebu, mengingat aku sudah terobsesi sekian lama, ya. Wkwkwkwkwk Tapi, kenyataannya tidak sesuai dugaan. Aku perlu memberi jeda karena drama ini benar-benar menyentuh emosi terdalamku, membuat jiwaku lelah, dan membuatku merasa ikutan healing seiring dengan berkembangnya jalan cerita dan karakter.
Penggambaran mental illness dan trauma dalam drama ini pun bagus sekali. Ada scene yang menggambarkan "isi kepala"nya pasien bipolar saat ia berada di posisi manic dan punya energi berlebihan. Ada juga scene yang memperlihatkan rasa sakit dari trauma yang dialami oleh Gang Tae, Sang Tae, dan Moon Young. Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Jiemi Ardian dalam salah satu IG Live nya bersama ijinkandirimu, trauma muncul sepotong-sepotong dalam bentuk memori yang paling tidak mau kita ingat. Trauma muncul dalam ingatan seolah-olah otak kita memutarkan adegan sebuah film dari masa lalu. Sebenarnya, ingatan kita ini didesain untuk ngaco, maka seharusnya kejadian bertahun-tahun yang lalu terasa pudar dalam ingatan kita. Tapi, saat trauma terjadi, kejadian itu membekas jelas seolah meninggalkan residu yang tidak terproses oleh otak kita. Yang tentu saja gak bisa hilang hanya dengan bersyukur dan ikhlas, ya. Kalian bisa nonton diskusinya di post mereka yang ini.
hancinema.net |
Metode Butterfly Hug yang diajarkan Gang Tae pada Moon Young di episode 2 pun merupakan metode yang memang digunakan untuk orang-orang yang menghadapi trauma. Kalian bisa membaca penjelasannya di sini.
Drama ini menjadi semakin menarik karena bisa dijadikan bahan diskusi dan edukasi untuk orang-orang awam, terutama bagi orang-orang yang seringkali menganggap sepele mental illness.
hancinema.com |
Sang screenwriter, Jo Yong, bercerita bahwa drama ini berasal dari kisah cintanya dengan seseorang yang memiliki personality disorder. Drama ini adalah sebuah refleksi dari dirinya yang dulu berpikiran sempit.
“So, through the character of Gang Tae, who is the opposite of me, I wanted to show him the recognition and engagement that I couldn’t do at that time, and I wanted to apologize." Writer Jo Young continued, “I wanted to tell you somehow that you haven’t done anything wrong. So please be happy wherever you are. While writing this drama, I received the most healing treatment than anyone else, so I was so happy.”
Jo Yong juga mengatakan bahwa ia pernah membaca kalau orang yang tidak bisa merasakan emosi sekalipun bisa merasakan kesepian.
“The message is that if it’s human nature to search for any kind of warmth that will heal loneliness, one should never ignore the hand that is reaching out for that sense of warmth, whether it’s because they’re lonely, they want to be cured, or they’re becoming an adult.”
She continued, “I wanted to relay that message through the drama’s characters, who heal and grow through each other’s warmth.”
hancinema.net |
Sementara, sutradara Park Shin Woo mengatakan bahwa setiap orang di dunia ini pasti sedikit gila dan drama ini bisa menjadi kesempatan bagi setiap orang untuk berkaca pada diri mereka masing-masing.
“The core message of the drama is, ‘You have to look at people as they are."
Secara keseluruhan, cerita dalam drama ini mengalir dengan baik dan indah. Storynya dapet, komedinya dapet, pesan moralnya juga dapet. Tapi nih TAPI... Ada tanda tanya besar yang menjadi plot hole dalam drama ini dan aku rasa bukan cuma aku saja yang bertanya-tanya. Kok bisa mamanya Moon Young hidup lagi? Padahal dalam drama diceritakan bahwa mamanya Moon Young jatuh dari tangga sampai kepalanya bocor dan darahnya meleber-leber, lalu papanya ngebuang tubuhnya yang ditaruh di dalam tas besar ke sungai. Kok bisa dia hidup lagi dan malah berada di sekitar suami dan anaknya tanpa ada seorang pun yang sadar. Aku jadi ngebayangin skenario kalau dia diselametin sama orang lain yang ngeliat tubuhnya dibuang ke laut, atau mungkin suaminya salah ingat gegara saat kejadian itu dia sudah sakit. Hmm apakah memang penulisnya sengaja membuat open conclusion seperti ini karena fokusnya adalah pada proses healingnya Gang Tae, Sang Tae, dan Moon Young saja?
Selain itu, ada satu adegan juga yang aku sadari gak match setelah aku nonton dua kali. Yaitu saat pasien yang berulah di episode pertama ditemukan bunuh diri. Di episode terakhir diketahui bahwa nurse Park lah yang memberikan pisau pada pasien itu dan memanipulasi pasien itu untuk bunuh diri. Lagi-lagi pertanyaannya adalah "kok bisa?" Karena kan pasien itu ada di RS tempat Gang Tae bekerja di Seoul, sementara si nurse Park kerjanya di RS Seongjin. Gimana dia bisa relate dengan pasien yang bersinggungan sama Gang Tae dan Moon Young, sementara di episode pertama si nurse Park belum ketemu sama Gang Tae dan Moon Young? Hmm sungguh sebwah misteri si nurse Park ini...
Sama aku agak bingung dengan si kritikus menyebalkan yang dibikin jatuh sama Ko Moon Young dari tangga. Saat itu kan dia mau membeberkan kronologi kejadiannya dia didorong sama Moon Young karena dia punya rekamannya di pulpen. Tapi, bukannya pulpennya diambil sama Moon Young? Apa dia punya pulpen lain yang ada di kantongnya? Hmm Hmmm Hmmmmm
pinterest.com |
Nah, aku sudah membahas drama ini dari sisi karakter, isu yang diangkat, dan storytellingnya. Selanjutnya, aku mau bahas tentang konsepnya yang gak kalah indah. Iya, pembahasanku terkait drama ini masih panjang, gais. XD XD XD XD
pinterest.com |
Sejak awal drama ini diputar, aku sudah jatuh cinta sekali dengan openingnya yang menampilkan kesan misterius dengan cara yang cantik. Aku gak pernah skip intronya, karena aku suka sekali menonton setiap detail dari intronya yang mengusung tema vintage dan papercut. Aku bahkan bisa mengulang intronya sampai 3-4x dulu sebelum aku benar-benar nonton dramanya. Makanya, lama banget aku nonton drama ini, tuh. XD XD Perpindahan antar scene dalam drama ini pun ditampilkan dengan begitu smooth dan cantik.
hancinema.net |
Lalu, drama ini juga menampilkan ilustrasi dalam bentuk stop motion dan animasi sebagai pendukung cerita yang sedang disampaikan. Suka banget dengan konsep stop motionnya yang begitu detail, kalian bisa lihat proses pembuatannya di sini. Buku yang ditulis Ko Moon Young pun ditampilkan dalam bentuk animasi yang bisa kalian tonton di sini dan ada versi audionya juga loh yang dibacakan oleh Moon Young, Sang Tae, dan Gang Tae. Buku-buku Ko Moon Young adalah buku-buku yang ditulis khusus oleh screenwriter dramanya, Jo Yong, sebagai properti pendukung drama. Kemudian, buku-buku tersebut pun dicetak dan dipublikasikan untuk umum. Totalitas bener kan penulisnya!!
cr: netflix |
Yang menjadi penanggung jawab untuk ilustrasi buku Ko Moon Young dan karya-karya Sang Tae adalah Jamsan, seorang ilustrator yang sudah berkecimpung dalam dunia seni selama 20 tahun. Sebelumnya, ia telah berkolaborasi bersama dengan sutradara Park Shin Woo dalam drama Encounter, maka dari itu ia langsung setuju begitu ditawari menjadi ilustrator untuk drama It's Okay to Not Be Okay, tambahan lagi ia pun sedang memiliki ketertarikan pada zombie dan cruel fairy tale yang merupakan tema dari buku Ko Moon Young. Jamsan juga menjadi penanggung jawab dalam karya-karya Sang Tae yang memberikan vibes yang ceria seperti yang ditampilkan dalam buku terakhir Finding The Real Face.
pinterest.com |
Yang aku suka juga adalah cerita dongeng yang ditampilkan untuk mendukung main story. Selain cerita dari bukunya Ko Moon Young ada juga cerita-cerita anak dan cerita tradisional yang ditampilkan yang menjadi judul sekaligus analogi dari setiap episode. Seperti kisah Rapunzel and the Cursed Castle yang menjadi pembuka cerita awal Ko Moon Young di kastil besar tempat ia dulu tinggal, kisah The King Has Donkey Ears yang menjadi dongeng pembuka dari perasaan terdalamnya Sang Tae, dan Romeo Juliet yang menjadi analogi dari kisah cintanya Gang Tae dan Moon Young yang terkesan tragis. Aku sukaa aku sukaaaa!
Style para karakter pun diperhatikan baik-baik. Custome Director untuk drakor ini, Jo Sang Gyeong, menceritakan pertimbangannya dalam merancang outfit untuk masing-masing karakter. Outfit untuk Gang Tae fokus pada konsep devotion (kesetiaan). Gang Tae cenderung untuk mengorbankan diri untuk Sang Tae, maka outif yang ia kenakan adalah outfit yang 'bland and basic'.
hancinema.net |
Jo Sang Gyeong mengaku bahwa outfitnya Gang Tae sampai dicuci berkali-kali agar terlihat belel dan melar-melar. Lalu, Jo Sang Gyeong juga melakukan riset terhadap seniman-seniman yang merupakan penyintas autisme dan mendapati bahwa mereka cenderung membuat sesuatu yang berpola. Maka, outfit Sang Tae berfokus pada pola yang bergaris untuk menunjukkan kondisinya. Untuk karakter Ko Moon Young yang seringkali mengenakan outfit yang wadidaw dan eksentrik ternyata adalah outfit yang menunjukkan self-defense mechanism. Ko Moon Young mengenakan pakaian yang terlihat tidak normal yang berfungsi sebagai armor yang melindungi dirinya.
hancinema.net |
FYI, beberapa baju yang dikenakan oleh Ko Moon Young dalam drama adalah baju-baju yang dirancang oleh desainer Kim Min Ju, pemenang dari acara TV Next In Fashion yang ditayangkan di Netflix bulan Januari lalu.
Untuk karakter Nam Ju Ri pun menggunakan outfit yang penuh warna dengan gaya yang santai untuk menunjukkan sisi hangat dari karakter Nam Ju Ri. Selain itu, seragam perawat dan caregiver di OK Psychiatry Hospital pun menggunakan warna-warna pastel dengan pertimbangan bahwa rumah sakit tersebut adalah tempat pasien untuk memperoleh kepulihan, bukan tempat yang menakutkan dan mengancam. Maka warna pastel dengan sentuhan desain vintage pun dipilih untuk membuat vibes rumah sakit lebih lembut dan menenangkan.
hancinema.net |
Untuk Gang Tae dan Moon Young, seiring dengan bergulirnya cerita dan karakter mereka yang pelan-pelan berubah, kalian juga bisa melihat perubahan pada outfit mereka.
Sekali lagi aku takjub dengan drama ini yang persiapannya begitu dalam dan mendetail.
Setting lokasi dalam drama ini pun dipersiapkan dengan matang. Kastil besar yang menjadi rumah Ko Moon Young aslinya adalah sebuah cafe di daerah Gangwon. Namanya Cafe Sanida. Untuk menggambarkan kastil besar yang misterius, tim produksi pun membangun gerbang besar di jalanan menuju cafe dan membangun tampak depan rumah Moon Young seperti gambar di bawah ini. Selanjutnya, bagian samping rumah Moon Young adalah efek CGI dan bagian dalam rumah Moon Young adalah set syuting yang berlokasi di tempat terpisah. Mantap kan!!
cr: Instagram @l_hmin7 |
Lalu, OK Psychiatry Hospital pun bukan rumah sakit di dunia nyata, lokasi sebenarnya adalah sebuah bakery yaitu Secret Blue Bakery Cafe yang juga terletak di daerah Gangwon. Kalian juga bisa lihat lokasi syuting lainnya di sini yang dijadikan sebagai tempat wisata di Korea Selatan.
pinterest.com |
Lagu-lagu yang menjadi soundtrack drama ini pun bagus-bagus semua! Favoritku yang paling favorit (saking semuanya aku suka XD) adalah lagu My Tale yang dinyanyikan oleh Park Won dan Puzzle yang dinyanyikan oleh YONGZOO yang liriknya sangat pas sekali waktu diputar dalam scene Gang Tae datang ke photo studio dan menatap Moon Young dan Sang Tae yang mengira kalau Gang Tae gak akan datang. Aku suka sekali dengan scene itu, selain karena visualnya Kim Soo Hyun yang berkilauan sekali, juga karena scene itu memperlihatkan keinginan terdalam Gang Tae untuk melindungi orang-orang tersayangnya.
Selain itu, ada beberapa lagu yang dinyanyikan oleh Janet Suhh dengan suaranya yang memiliki kesan misterius dan unik sekaligus, seperti lagu Sketchbook yang menjadi intro dari drama ini, lagu I'm Your Psycho, In Silence, dan Lighting Up Your World. Lalu ada juga AKMU Suhyun yang menyanyikan lagu In Your Time, Kim Feel yang menyanyikan lagu Hallelujah, CHEEZE yang menyanyikan lagu Little by Little, HEIZE yang menyanyikan lagu You're Cold, dan Sam Kim yang menyanyikan lagu Breath. Sayangnya, soundtrack drama ini gak muncul di Spotify, gak tahu deh alasannya kenapa. Jadi, aku beli saja albumnya. (Loh, alasan macam apa itu XD XD).
Oiya! tvN pun merilis behind the scene dari setiap episode dalam drama ini, loh! Setelah emosiku porak poranda gak karuan habis nonton dramanya, aku berasa direfresh lagi pas nonton behind the scene nya karena kelakuan aktor-aktornya yang konyolnya gak ada obat, apalagi kalau lihat kelakukan si aktor 2.4 M XD XD XD XD Lalu, kalian juga bisa nontonin press conference drama ini di sini, interview dari The Swoon di sini, dan interview radio para pemeran utamanya di sini. Dan masih ada banyak interview lain yang bisa kalian cari sendiri di Youtube.
dreamers.com |
Drama ini adalah drama yang benar-benar mengaduk-aduk emosiku dan benar-benar membekas sekali di hati. Meninggalkan jejak lebih dalam dibandingkan dengan drama-drama lain yang sudah aku tonton sebelumnya. Drama ini membuat benakku memikirkan serangkaian pertanyaan. Apakah yang aku lakukan sudah benar? Apakah aku sudah berlaku baik pada diriku sendiri? Apakah aku sudah benar-benar mengakui bahwa aku adalah manusia yang butuh terhubung dengan orang lain? Apakah aku benar-benar sudah tidak lari dari hal-hal yang selama ini belum selesai? Apakah aku perlu kembali menjalani sesi konselingku? Dan "apakah-apakah" yang lain.
As Ko Moon Young said, "A fairy tale isn't a hallucinogen that gives us hopes and dreams. It's a stimulant that makes us face reality." Begitu pula drama It's Okay to Not Be Okay ini bagiku. This drama is a stimulant that makes me face reality. Aku perlu sadar bahwa aku bukan Ko Moon Young yang kalau mau meledak ada Gang Tae yang bisa menenangkan dirinya, aku perlu lebih giat belajar tentang manajemen emosi. Gak ada sosok Sang Tae yang bisa membuatku berkaca lewat kejujurannya, aku perlu belajar lebih jujur pada diriku sendiri agar aku pun bisa berkaca melalui tindakanku. Gak ada orang seperti Jae Su yang siap sedia kapan pun aku butuh, maka aku perlu belajar untuk selalu ada untuk diriku sendiri kapan pun ia butuh. Gak ada juga orang seperti Mrs. Kang yang bersedia menjadi pendengar yang baik dan memvalidasi apa pun emosiku, aku perlu belajar untuk memvalidasi emosi dan perasaanku lebih baik lagi.
Tahu, gak? Begitu aku selesai nonton drama ini, rasanya aku mau lari nemuin screenwriter, sutradara, para aktor, dan semua tim produksinya untuk bilang, "thank you so much for making this beautiful drama happen."
💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚
Another K-Drama Reviews:
* Pretty Noona Who Buys Me Food
Reference:
J.K (June 10, 2020). "Kim Soo Hyun Talks About Returning With 1st Lead Drama Role Since Military Service, “It’s Okay To Not Be Okay” Cast Describes Working Together, And More". soompi.com.
C. Lee (August 18, 2020). ""I'ts Okay To Be Not Okay" Screenwriter Praises Cast, Picks Best Scenes, And More". soompi.com.
Hidayah Idris (June 10, 2020). "Interview: Kim Soo Hyun Talks About New Drama It’s Okay To Not Be Okay". cleo.co.sg.
Choi Ji-won (June 13, 2020) "Kim Soo-hyun returns to small screen with ‘It’s Okay to Not Be Okay’". koreaherald.com.
Retty Contreras (June 23, 2020). "'It's Okay To Not Be Okay' Is The Newest Netflix Drama You Shouldn't Sleep On". cosmo.ph.
Dishya Sharma (July 27, 2020), "It's Okay To Not Be Okay star Oh Jung Se goes to amusement park with a SPECIAL fan & we're an emotional mess". pinkvilla.com.
Justin (June 18, 2020). "10 Fun Facts About Netflix's K-Drama "It's Okay to Not Be Okay"". hype.my.
Annalizabeth (August 18, 2020). "Writer Jo Yong Shared "It's Okay to Not Be Okay" Is A Reflection Of Her Own Love Story". annyeongoppa.com.
Jenny Kang (July 9, 2020). ""It's Okay to Not Be Okay" Costume Director Reveals The Concepts Behind The Characters' Outfit Styles". koreaboo.com.
Kwak Yeon Soo (August 20, 2020). "[INTERVIEW] Concept artist discusses success behind 'It's Okay to Not Be Okay' storybooks". thekoreatimes.co.kr.
Giovani Untari (July 3, 2020). "OMG! Kastil di It's Okay to Not Be Okay Ternyata Sebuah Cafe". cosmopolitan.co.id.
"It's Okay to Not Be Okay Listing". 2020. koreadramaland.com.
Sonja Kromroy, MA, LPCC. "Butterfly Hug". wildtreewellness.com.
Dheniel Algamar (August 7, 2020). "16 Gaya Mewah Seo Ye-Ji di K-Drama It's Okay to Not Be Okay". cosmopolitan.co.id.
Park Ji-won (February 2, 2020). "Netflix's fashion competition winner talks her brand, ultimate goal". koreatimes.co.kr.
External Links:
Official Website (In Korean)
OMG Mei. Review yang luar biasa sekaliii!!!
ReplyDeletelengkap kap kap. Aku yang awalnya ga niat nonton drama in jadi penasaran pengen nonton juga hahaha
Soalnya aku ga begitu suka sama Kim So Hyun sih, jadi pas aku liat cover awal di episode satu buat nonton streaming, langsung aku pause terus ga jadi nonton karena ga suka liat mukanya #plak
minta digampar Mei-Mei wkwkwk
Kok bisa gak suka sama mukanya Kim Soo Hyun? wkwkwkwk
DeleteCobain nonton beberapa episode deh, pik. Storytellingnya dan konsepnya disampaikan dengan apik soalnya, terutama kalau u suka DIY2 gitu pasti demen deh liat openingnya. #nyaritemen Hehe
Anw, thank you loh udah mau baca review yang supeeeeerrrr panjang ini Haha
Entahlah Mei. Kesan mukanya tuh kaya cowo menye-menye gituuu
DeleteGa suka aja sama mukanya hahaha
Bibirnya terutama #mintadigamparlagi
Iya nanti aku coba nonton deh haha
soalnya skrg lagi asik nonton dorama Jepang hahaha sama tetep nonton drakor, cuma thriller, judulnya Stranger from Hell...
Ini review terlengkap yang pernah gw baca Mei! Butuh riset nih buat nulis lengkap kaya begini wkwkwk
Super nice review
Menggambarkan betapa sukanya Mei-Mei sama drama satu ini hehehe
G kepo juga tuh sama stranger from hell, itu drakor dr webtoon soalnya tp baca webtoonnya aja g udah deg2an. XD XD
DeleteIya, nih. Saking banyaknya yang mau dibahas g jd kepoin semuanya dulu sebelum nulis. Wkwkwk Thank you ya, anw..
Iyes betull
Deleteaku uda baca webtoonnya sampe kelaar wkwk
terus tegang abiiiis dan ga gitu suka sama endingnya ahahaha
makanya coba nonton drakornya mana tau dibuat laiinn...
Iyaa, udah dibikin tegang sepanjang chapter eh endingnya kurang gereget wkwkwkwk
DeletePemain drakornya sih cukup menjanjikan ya kalo diliat2
pemainnya dibuat mirip si kaya penampakan di webtoon
Deletetapi kayanya ada tokoh lain deehh
soalnya ada lee dong wook!!! Aku baru nonton sampe episode 2 sih, terus kerasa ada plot yang lain dari webtoonnya haha
eh ini kita jadi ngomongin ini di review It's Okay to be not okay dong wkwkwk