Parasite Overview - Kasta Tidak Tertulis

Beberapa waktu lalu aku menonton film Parasite yang digadang-gadang merupakan film Korea pertama yang mendapat penghargaan Palme d'Or di The Cannes Film Festival. Dan setelah aku selesai nonton, aku akui kalau film ini benar-benar layak mendapat penghargaan, malah aku bingung kalau gak dapat penghargaan.

Topik yang diangkat sederhana menurutku, tentang kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin. Namun, selama cerita bergulir, topik yang sederhana itu memunculkan pernyataan dan pertanyaan baru dalam benak yang menyadarkanku bahwa aku masih kurang banyak melihat realita.

Mr. Kim berasal dari keluarga yang miskin yang tinggal di pinggiran kota dalam rumah yang bentuknya seperti basement, ia tinggal bersama istri dan 2 anaknya, Ki Jung dan Ki Woo, yang bergantung dari uang hasil melipat dus pizza. Sampai suatu ketika teman Ki Woo menawarinya pekerjaan sebagai guru privat di rumah keluarga Mr. Park yang kaya raya dengan modal ijazah palsu dan otak yang membuatnya bisa berperan sebagai orang terpelajar yang layak mendapat pekerjaan. Cerita berawal dari sini, karena selanjutnya Ki Woo merekomendasikan adiknya sebagai guru seni, lalu Ki Jung merekomendasikan Mr. Kim sebagai supir, dan Mr. Kim merekomendasikan Mrs. Kim sebagai pembantu rumah tangga. Jadilah keluarga Mr. Kim menyambung hidup berdasarkan uang yang mereka hasilkan dari keluarga Mr. Park. Sesuai judulnya, mereka menjadi parasit.


Sang sutradara, Bong Joon Ho, mengatakan bahwa film ini berada di area abu-abu. Karena kita gak bisa melabeli masing-masing tokohnya itu baik atau jahat. Apa yang dilakukan keluarga Mr. kim mungkin bisa dibilang kurang benar karena mereka menipu, tapi di satu sisi cara itu adalah satu-satunya cara bagi mereka untuk memanjat kelas sosial dan lagi mereka menjalankan peran mereka sebagai pekerja dengan baik. Di satu sisi keluarga Mr. Park tampak baik hati tapi juga mudah ditipu.

Ada satu scene yang cukup menggelitik saat keluarga Mr. Kim memuji keluarga Mr. Park dan mengatakan bahwa mereka orang baik, Mrs. Kim bilang, "karena mereka punya uang, aku juga kalau punya uang bisa jadi orang baik." Di sini seolah ada penekanan bahwa uang bisa merubah sifat seseorang. Iya, aku setuju bahwa uang bisa merubah sifat seseorang, tapi bukan dengan kalimat yang Mrs. Kim bilang. Karena nyatanya banyak orang-orang yang punya uang merasa punya kuasa, merendahkan orang lain, atau malah bertindak seenaknya atau bahkan kelewat batas. Mr. Park pun bersikap seperti itu terutama karena ia tidak suka dengan bau badan Mr. Kim sampai akhirnya tindakannya diartikan sebagai tindakan yang benar-benar merendahkan kaum yang menurutnya tidak setara dengan dia. Iya, di awal cerita kita pasti gak berpikir bahwa Mr. Kim akan melakukan hal itu, kan. Tapi Mr. Kim menunjukkan bahwa meskipun dia miskin, harga diri tetap harus punya.

Nonton film ini harus didasari oleh pemahaman yang benar-benar matang dan mendukung. Karena menurutku, film ini gak cocok untuk orang yang sukanya menelan mentah-mentah segala sesuatu yang mereka lihat. Karena konteksnya gak akan nyampe. Banyak orang gak setuju dengan hal yang dilakukan oleh Mr. Kim. "Ah masa karena masalah gitu doang sampai berbuat begitu." Tapi jika memahami betul kondisinya sebagai orang susah yang terpinggirkan dan seringkali gak dianggap, maka kita gak akan plek-plek melabelinya sebagai orang jahat. Film ini benarlah kalau dimasukkan ke dalam kategori abu-abu.

Dari film ini ada banyak hal yang berseliweran dalam otakku, aku jadi teringat pada sistem kasta yang sudah lama ditinggalkan. Uang bukan segalanya tapi semakin punya uang banyak orang yang semakin merasa kalau mereka punya kuasa dan punya standar hidup mereka masing-masing. Mungkin sistem kasta udah lama sekali gak diberlakukan tapi sadar atau gak, orang-orang membuat peraturan gak tertulis tentang standar hidup sesuai dengan uang yang mereka miliki dan seringkali memandang rendah orang-orang yang mereka pikir kelasnya berada di bawah mereka. Bukannya itu artinya secara gak tertulis, orang-orang masih menerapkan sistem kasta? Karena pertambahan jumlah uang hanya berbanding lurus dengan jumlah ego dan gengsi yang dimiliki, gak disertai dengan manner dan humanity.

Beberapa waktu lalu aku naik busway dan begitu mendekati halte tujuan, aku memilih untuk berdiri di dekat pintu keluar. Dari balik pintu aku melihat ada orang yah bisa dibilang orang gak berada dari pakaiannya yang lusuh dan kotor yang sedang berjongkok di pinggir jalan, yang sedang memilah-milah gulali bekas yang dibuang di pinggir jalan untuk di makan. Lalu petugas busway yang juga melihat orang itu dari jendela pun bergidik jijik. Aku gak mau menjeneralisasikan semua petugas busway seperti itu, karena pasti banyak orang yang bilang "siapa sih yang gak jijik ngeliat pemandangan kayak gitu?" Karena aku pun berada di posisi yang sama walau tak sampai bergidik karena masih ada rasa sedikit kasihan.

Dari kejadian kecil itu aku jadi berpikir, tau gak kenapa orang-orang baik udah dibilang langka? Karena rasanya kalau melihat pemandangan seperti itu sebagian besar orang akan bergidik jijik, sebagian lagi akan merasa kasian tanpa eksekusi, dan 1-2 orang aja yang akan mengulurkan bantuan tanpa babibubebo tanpa berpikir dia miskin saya kaya. Seperti yang dilakukan seorang bapak gojek yang kedapatan memberikan jaket pada gelandangan yang gak pakai baju sama sekali di pinggir jalan dan cara si bapak memperlakukan si gelandangan itu pun gak memperlihatkan bahwa dia lebih superior daripada si gelandangan karena lebih punya uang. Si bapak memberikan sekaligus memakaikan jaket pada si gelandangan itu yang sebagian besar orang menganggapnya sebagai manusia yang menjijikan.

Aku merasa kalau fakta ini ironis, aku merasa tertampar begitu aku menyadari hal ini. Karena secara gak sadar aku pun sudah menerapkan sistem kasta dan mengesampingkan unsur humanity.

Hampir semua orang yang mengenal aku bilang kalau aku ini terlalu mementingkan orang lain. Seperti misalnya kadangkala aku memberikan tempat duduk di angkutan umum, ngasih uang tips ke abang gojek atau grab, nyumbangin buku milikku dengan begitu loyalnya. Karena aku merasa bahwa aku punya misi dalam hidup ini untuk menjadi orang yang berguna. Aku belum tau bagaimana caranya melakukan hal-hal besar untuk menjadi berguna, maka aku mulai dari hal-hal kecil yang kemudian membentuk karakter baru dalam diriku. Tapi ternyata hal seperti itu masih belum cukup untuk mengisi 'ruang' humanity yang ada pada diri setiap orang.

Selain itu, film ini juga membuatku mengulik sedikit sejarah tentang orang-orang kaya di Korea, terutama orang-orang yang punya bisnis keluarga besar yang seringkali disebut sebagai chaebol. Menarik menurutku, karena menurut sejarah, orang-orang chaebol ini lah yang bersikap sebagai parasit dengan cara menggunakan kekuasaan mereka terhadap pemerintah selama bertahun-tahun lamanya. Menarik, film ini sungguh menarik. Artikelnya ada di sini kalau kalian juga tertarik untuk membaca.

Comments

  1. gw baru nonton...akhirnya!!!
    tapi sama endingnya gw jad bingung wwkwkkw

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bingung yang mananya pik? Wkwkwk Emang kayaknya klo nonton sekali tuh masih menimbulkan tanda tanya ya

      Delete
    2. menurut gw agak tralu dipaksain aja endingnya trus agak bikin bingung dengan penyelesaian masalahanya wkwkwk. Kurang ciamik gitu buat penutupnya menurut gw

      Delete
    3. Banyak yang gak puas sih emang ama endingnya. Tapi klo yg terkait si anaknya itu diawasin terus sampai akhirnya beritanya reda dan terlupakan sih itu bener2 real life sih menurut g. Krn kenyataannya banyak kasus2 besar yg sekarang udah terlupakan kan, krn ditimpa sama berita2 lain.

      Delete
    4. ah iya itu bener...kasus kalo ga selesai2 pasti lama2 ketutup ama kasus lain gituu

      overall ceritanya memang bagus
      pas bangun ceritanya juga keren banget malah
      cuma ya itu menurut gw di endingnya kurang mantep hahaha

      Delete
    5. Iya, g juga paling amazed sama alur cerita sama pengembangan tokohnya sih. Topik ya sederhana tp dikemasnya menarik banget dengan pesan yang tersebar di sana sini. G nonton brp kali juga masih amazed nampaknya wkwkwk

      Delete
    6. wkwkw iyaa..gw kalo diajak nonton ini lagi juga tetep mau hahah
      seru aja gituu hehee tapi kayanya gw butuh nonton sama orang lain gitu biar bisa diskusi soal endingnya haha somehow gw kaya berasa bingung aja wkwkwkw butuh temen diajak ngobrol soal itu

      Delete

Post a Comment

Popular Posts