Frozen 2 - Abundant Review + Spoiler
DISCLAIMER:
FULL OF SPOILER
If you can feel it, you'll agree that this movie is great.
disney.id
Aku gak merasa bahwa aku bisa mereview Frozen 2 ini dengan objektif karena aku amat sangat emosional nontonnya. Ada beberapa scene yang terasa sangat personal buatku. Tapi, secara keseluruhan sekuelnya ini lebih meaningful, lebih musikal (kalau yang suka film musikal pasti suka, deh), grafiknya lebih epic. Tapi (lagi), yang paling aku suka adalah pengembangan karakternya. Semua karakter diceritakan memiliki masalah dan pergulatan batin masing-masing. Gak cuma karakter utamanya Elsa dan Anna, yang jelas menjadi karakter favoritku. Kristoff, Sven, dan Olaf pun punya peran mereka masing-masing yang membuat mereka tidak bisa dihilangkan begitu saja dari keseluruhan cerita.
Cerita dimulai dengan happy ending yang menjadi akhir dari Frozen pertama. Elsa mengemban tugas baru sebagai Queen of Arendelle dengan kekuatan yang dia punya. Tapi, di dalam hatinya masih ada pertanyaan yang belum terjawab atas kejadian dimasa lalu dan keraguan yang tersembunyi atas kekuatan yang ia miliki.
Petualangannya dimulai saat ia mendengar suara misterius yang seolah memanggilnya untuk mencari tahu siapa dirinya yang sebenarnya dan kebenaran macam apa yang tersembunyi pada masa lalu. Elsa memiliki insecurity tersendiri dalam dirinya terutama karena kekuatan yang dia miliki yang ditakutkan terlalu besar bagi dirinya dan karena itulah dia jadi sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan baru.
"Some look for trouble, when others don't"
Some say, "nothing great comes from comfort zone." Elsa merasa aman berada di Arendelle tapi tempatnya bukan di sana. "Believe in the journey" adalah tagline yang pas untuk Elsa, untukku, dan untuk kalian yang seringkali diselimuti keragu-raguan atas jalan yang akan kita lalui. Kadang kita takut melakukan perjalanan karena kita gak tau perjalanan itu akan membawa kita ke mana. Belum lagi ketakutan akan resiko kehilangan yang akan kita hadapi.
disney.id
Diceritakan bahwa di alam semesta sebenarnya terdapat 5 elemen. Api, tanah, air, udara, dan satu elemen terakhir yang dapat mempersatukan keempat elemen lainnya. Elsa dipanggil untuk menemukan elemen terakhir itu untuk memperbaiki ketidakseimbangan yang terjadi, yang dapat mengancam Arendelle dan negeri misterius yang selama ini tidak diketahui karena diselimuti kabut tebal selama puluhan tahun.
Ditemani Anna, Kristoff, Sven, dan juga Olaf, Elsa memutuskan untuk melakukan sebuah petualangan baru. Sebuah langkah baru untuk melawan segala insecurity yang ia punya dan mencati jawaban atas semua pertanyaan yang belum terjawab.
"If you think that you already found your path, another path always open for you."
Sejak Frozen sebelumnya, Anna adalah seorang adik yang loyal dan sangat menyayangi Elsa. Apa pun akan ia lakukan untuk membuat Elsa aman dari kekuatan yang dimilikinya. Karena sebelumnya banyak pihak yang takut bahwa kekuatan Elsa terlalu besar untuk dikelola oleh dirinya sendiri. Berbekal hal itu, Anna tidak segan-segan masuk ke dalam kobaran api untuk melindungi Elsa.
Namun saat keadaan yang paling ia takutkan terjadi, kesedihan menariknya masuk ke dalam lubang yang paling dalam. Apa yang terjadi selanjutnya? Aku nangis gak berhenti. Hmm Kalau kamu ngeliat orang yang selalu hepi dan full of positive vibes terpuruk tuh gimana rasanya? Emang, aku tau ini cuma film animasi. Tapi, aku ini orangnya terlalu gampang terbawa perasaan maka walaupun cuma film animasi, my heart takes it seriously.
But, seriously, Anna has a strong big heart. Dia memilih untuk bangkit. To do the next right thing. Walau siapapun tau kalau bangkit dari lubang paling dalam dan paling gelap itu jauh dari kata mudah.
disney.id
Saat orang lain ada masalah kadang kita ingin membantu dengan cara kita sendiri, tapi kita lupa kalau cara itu belum tentu benar. Bisa jadi ada cara lain yang lebih efektif yang kita gak lihat karena kita terlalu terpaku dengan cara yang kita anggap benar. Elsa dan Anna melewati proses itu. Yes, sebuah highlight lagi buat aku.
This movie also show me that everybody have their own path and their own destiny. You can protect each other with your own right way.
Saat orang lain ada masalah kadang kita ingin membantu dengan cara kita sendiri, tapi kita lupa kalau cara itu belum tentu benar. Bisa jadi ada cara lain yang lebih efektif yang kita gak lihat karena kita terlalu terpaku dengan cara yang kita anggap benar. Elsa dan Anna melewati proses itu. Yes, sebuah highlight lagi buat aku.
And sometimes doing nothing is a great thing to be done. You just need to be someone's home. Like Kristoff. Kristoff punya pergumulan batinnya sendiri karena dia merasa bahwa Anna selalu ninggalin dia buat melindungi Elsa. Tapi, dengan nasihat dari Sven (iya, Sven akhirnya bisa ngomong tanpa bantuan Kristoff *loh spoiler*), Kristoff memilih untuk menunggu Anna.
Dalam scene Kristoff dan Sven ini disinggung tentang emosi dan perasaan. Terlepas dari segala keraguan yang dimiliki Kristoff, his feeling when he love someone is true.
disney.id
Lalu jangan ketinggalan si boneka salju yang sangat ngegemesin, Olaf. Wilson Kanadi menulis di instastory nya, "It's impossible not to love Olaf." An I was totally agree. Olaf is full of positive vibes and unique side of seriousness. He taught me that it feels so good when you can laugh to your own jokes. 🤣🤣
"Samantha? I don't even know who is Samantha"
🤣🤣🤣🤣
Definisi film bagus menurut aku adalah film yang bisa bikin aku nangis dan tertawa. Karena saat nonton, aku gak menganalisa tapi merasa. Setelah selesai nonton baru ditelaah lagi hal-hal apa yg tersembunyi yang membuat suatu film bagus buat aku.
Dari film sekuel Frozen kali ini, aku menyadari bahwa setiap orang memiliki kekuatannya masing-masing. Gak mungkin engga. Hanya aja yang jadi masalah, apakah aku dan kamu tau apa kekuatan yang kita miliki? Kalau sudah tau, pertanyaan selanjutnya adalah apakah kita sudah berperan sesuai dengan kekuatan yang kita punya? Elsa dan Anna menjawab dua pertanyaan itu dengan melalui proses yang membuatku salut (dan tentu aja membuat hati sensitifku menangis). Seriusan. Disaat orang samping kiri-kanan ku nonton dengan anteng (gak anteng deh mbak di sebelah kananku sibuk mengomentari dan mempertanyakan banyak scene pada pacarnya 🙄🙄), aku nonton sambil sibuk mengelap muka dengan tisu. Duh
Dan kalau dibilang musuhnya biasa aja, aku gak setuju. Karena yang menurutku ditunjukkan pada film ini adalah musuh yang tidak terlihat yang seringkali sulit dikalahkan. Bagaimana cara kita melawan diri kita sendiri untuk bersedia menerima perubahan, melihat kebenaran dari masa lalu, melawan ketakutan yang sebenarnya kita tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya, percaya pada diri sendiri, dan do the next right thing.
Film ini juga menunjukkan bahwa semua hal akan bekerja dengan semestinya dan berada di titik ideal saat semuanya balance. Ketika orang-orang saling menghargai, ketika alam dihargai, dan kita menghargai diri kita sendiri.
Frozen 2 sungguh membuatku sentimental. Karena perjalanan yang dilakukan oleh Elsa dan Anna terasa sangat personal bagiku. They are finding the truth of the unanswered questions with their own way. They are finding their way, their true identity, their destiny. They are finding the reason why they belong there. Aku pun sedang menjalani hal yang sama. Finding the reason why I belong here, finding my truth, finding myself.
"I seek the truth
You left me messages and they hold a key
I need to know what they mean
To know who you want me to be"
Comments
Post a Comment