Change is Good
Beberapa waktu lalu, aku mengikuti training. Apa topik trainingnya? Anggap saja rahasia.. :p
Dalam sesi awal training tersebut, ada suatu kalimat yang dimunculkan dalam slide.
"CHANGE IS GOOD"
Lalu, bapak-bapak yang bertugas sebagai speaker, Pak Prima namanya, mengatakan bahwa, "siapa sih orang yang tidak mengalami perubahan?" Pertanyaan sederhana yang seringkali kita abaikan. "Perubahan selalu terjadi. Tapi, biasanya orang-orang bersikap resistant terhadap perubahan."
Kalau kita sudah sampai dititik di mana kita merasa nyaman, biasanya kita enggan pindah-pindah, enggan beranjak. Walau ada kemungkinan, jika kita melakukan perubahan, perubahan tersebut memiliki dampak yang luar biasa baik untuk diri kita.
Anggap saja ulat. Siapa sih yang gak tahu ulat?? Binatang kecil hijau yang menggeliat-geliat. Beberapa orang bahkan melihatnya jijik. Tapi, ada satu fase di mana ulat tersebut akan berubah menjadi kupu-kupu. Dari ulat, yang hanya bisa menggeliat-geliat, kini berubah menjadi kupu-kupu yang bisa terbang ke sana kemari.
Ini adalah salah satu contoh dari "Change Is Good".
www.pinterest.com
Contoh lain adalah cerita tentang bayi. Seorang bayi tentu akan mengalami banyak sekali perubahan. Saat baru lahir belum bisa apa-apa, lalu mulai belajar duduk, mulai bisa merangkak, mulai bisa berdiri, lalu berjalan. Seorang bayi saja bisa mengalami perubahan, apalagi kita, manusia-manusia yang sudah terjun ke dunia yang lebih luas.
Namun, saat mengalami perubahan, ada kalanya kita harus belajar dari bayi. Jika bayi sudah mulai belajar merangkak, biasanya gak bisa diam. Ke sana kemari, gak mau di tempat saja. Rasa ingin tahu mulai muncul. Nah, belajarlah dari si bayi. Mulailah kita banyak bergerak, tinggalkan comfort zone, dan kembangkan rasa ingin tahu kita seperti si bayi.
"Ngomong aja sih gampang.." Ember..
Yang namanya comfort zone pasti sulit banget untuk ditinggalkan, sesuai dengan judulnya. Pasti banyak sekali ketakutan-ketakutan yang membayangi. "Ah, udah enak begini, ngapain pindah? Belum tentu di tempat yang baru lebih enak." Mindset seperti ini yang harus pelan-pelan kita ubah. Apalagi untuk anak-anak muda seperti aku, "Ayo, angkat pantatmu dan lakukan perubahan."
Apa jadinya kalau ulat berpikiran seperti kita?? Tidak akan ada yang namanya kupu-kupu dan ulat itu akan terus menggeliat-geliat seumur hidupnya. Apa jadinya kalau bayi tidak mau belajar merangkak, tiduran mulu sampai gede??
Dan yang namanya perubahan itu memang ada 2 macam. Perubahan atas kemauan sendiri atau perubahan atas keadaan, jadi mau tidak mau kita harus ikut berubah.
Perubahan atas kemauan sendiri BIASANYA lebih sulit, karena adanya rasa malas yang seringkali sudah mendarah daging. Perubahan atas keadaan, mau tidak mau, terpaksa. Kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik karena perubahan tersebut atau kita jatuh terpuruk karena tidak siap menghadapi perubahan (yang sebenarnya tidak bisa dipungkiri).
http://weheartit.com
Maka dari itu, let's change!! Berubah itu gak harus susah-susah, kok. Aku juga termasuk orang yang resistant terhadap perubahan dan rasa malasku benar-benar mendarah daging. Aku mulai dari merubah rutinitasku. Sedikit demi sedikit, perlahan-lahan. Bangun lebih awal untuk bersepeda atau kalau tidak bisa bangun pagi, maka sore harinya aku bersepeda, yang penting aku harus bersepeda. Menulis blog juga merupakan suatu perubahan bagiku. Terkadang aku punya ide, tapi aku malas menulis. Kalau tidak dipaksakan, ideku akan lenyap begitu saja bagai debu tertiup angin.
Terkadang, berubah itu bisa dirasa sulit dan berat, tapi bukan berarti tidak bisa. Ingat saja, "Change is Good."
Terkadang, berubah itu bisa dirasa sulit dan berat, tapi bukan berarti tidak bisa. Ingat saja, "Change is Good."
Sekian.
Salam,
Dari seseorang yang sedang berusaha mengeksplorasi diri
Comments
Post a Comment